[caption caption="yanifitri.blogspot.com"]
[/caption]Gurindam merupakan salah satu jenis puisi lama yang mungkin saja telah terlupakan oleh kita. Bagi masyarakat awam, gurindam bisa dipelajari dalam buku bahasa Indonesia ketika SMP silam (dijaman saya, entah dijaman sekarang). Untuk itu Fiksiana Community kembali mengajak pecinta fiksi mengingat kembali jenis satsra lama yang satu ini. Selain gurindam, FC juga akan mengajak para member untuk mengingat kembali serta mempelajari kembali jenis puisi lama lain seperti 'Karmina", "Syair". "Elegi' dan lian sebagaianya.
Ada yang masih ingat gurindam itu apa?
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh (saling berkaitan dan biasanya mengandung unsur sebab-akibat). Gurindam biasanya berisi nasihat/petuah. Contohnya adalah gurindam dua belas diatas yang dibuat oleh Raja Ali Haji. (sumber: Wikipedia)
FC dalam seminggu ini mengajak member untuk membuat gurindam secara manual, atau ditulis menggunakan bolpoint dan kertas. Bahkan ada yang kreatif menuliskannya diatas selembar tissu/ dus .
Bagaimana event ini berlagsung di wall group FC?
Meriah! Seperti event sebelumnya, bahkan bisa dibilang 3 kali lipat lebih ramai dari sebelumnya sampai admin fanspage FB Fiksiana Community kewalahan ngepostnya.
Berikut beberapa gurindam karya member FC, hanya diposting beberapa saja (sebab kalau semuanya bakal panjaaaanggg), jika ada gurindam yang nasihatnya agak-agak nyeleneh, ya anggap saja ini gurindam kekinian yang telah mengikuti perkembangan zaman.
Maka kelak hidupnya kekal
Jadi mamah muda haruslah pintar
Niscaya papah muda jadi gemetar
oleh: Langit Quinn
Maka pagi terasa kelam
Bila kopi kebanyakan gula
Maka hati terasa hampa
Niscaya hari-harimu menjadi bijaksana
Siramlah pikiranmu dengan pengetahuan
Niscaya masa depanmu penuh keberhasilan
Oleh: Daniel Sakapati (Dua gurindam diatas dibuat orang yang sama)
Rumah tangganya pasti bermakna
Bahagia tidak diukur harta
Tetapi bahagia diukur cinta
Anak anak yang berbakti
Pasti akan terangkan hati
Sahabat maya dan juga nyata
Jangan singgung perasaannya
Kepada sesama saling hormati
Pasti hidup akan berarti
Oleh: Taufiq El Hida
Masihkah kita ingkari diri
Bercinta masa kelamnya dunia
Berbekal duka akhirat sana
Tidak ada surya yang telat
Untuk sesuatu yang bermanfaat
Oleh: Windra Purtanto
Jangan kita hitung dosa orang lain
Saat kita angkat harga diri
Sudahkah kita bercermin diri
Oleh: Ki Suki
***
Jika Anda mau melihat semua karya member FC, silahkan bisa dilihat di fanspage FB Fiksiana Community atau masuk Group FB Fiksiana Community
Jangan lupa juga untuk follow instagram Fiksiana Community di @Fiksiana_Community dan twitter Fiksiana Community di @Fiksiana1.
Salam Admin FC,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H