Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Humor

[Humor Santri #3] Nonton Layar Tancep Kirain Berdua, Eeeh Ternyata...

10 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 10 Februari 2022   12:06 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dkils- Bukan rahasia lagi kalau sebagian santri paling demen banget dengan yang namanya hiburan malam di kampung. Tidak pandang bulu, dari santri yang statusnya anggota (bukan pengurus santri) sampai dengan berstatus pengurus, kalau malam hari dapat sinyal ada hiburan malam, maka dipastikan  ada santri yang keluar kabur untuk menyenangkan diri. Menikmati hiburan malam.

Termasuk santri yang bernama Dede dan Opick. Padahal mereka baru saja dua hari yang lalu dilantik sebagai pengurus bagian keamanan dan bagian kesehatan pondok. Namun, yang namanya keinginan memenuhi hawa nafsu, mereka sedikit melupakan sumpah janji sebagai pengurus yang semestinya memberikan contoh baik bagi semua santri.

Awalnya mereka baru saja membangunkan para petugas bulis (ronda malam) untuk ditiqror (disumpah) melaksanakan bulis. Setelah melaksanakan tugas, mereka asyik bercengkrama di depan kamar pengurus. 

Mengobrol ngalor ngidul. Asyik-asyiknya tertawa, ternyata dari kejauhan terdengar suara film India yang merupakan tontonan favorit bagi Dede. Tanpa pikir panjang, melihat situasi di pondok aman, mereka berdua bergegas memberangkatkan diri menuju sumber suara film.

Dengan bermodalkan keberanian dan empat pasang telinga sebagai sinyal  mereka menyusuri perkampungan mencari film yang biasa disebut layer tancep. Sawah mereka lalui. Empang dan perkebunan warga pun tak luput diterjang. Bahkan kuburan menjadi jalan alternative demi kelancaran perjalanan.

Tiba di tempat hajatan, film sudah di mulai. Film cinta produksi Bolywood sedang diputar. Penonton diperkirakan tidak terlalu banyak. Mungkin karena sudah tengah malam, ibu-ibu dan anak-anak sudah pulang. Dede dan Opick segera mengambil tempat paling depan. Mereka duduk dengan membawa panganan ringan yang baru  dibeli, kacang rebus. 

Sambil menikmati lezatnya kacang rebus, Dede celingak celinguk ke samping kiri kanan. Ia ingin memastikan apakah ada santri lain yang menonton seperti dirinya. Dan ia sampai pada kesimpulan aman. Ia segera berujar pada Opick.

"Kita aman coy, kayanya kita doang malam ini yang nonton. He.. he...". Opick yang serius menikmati film hanya menggumam. Ia seperti tak mau di ganggu. Melihat tak ada respon dari Opick, Dede pun berkonsentrasi menikmati film yang hampir habis.

Sudah satu jam mereka berdua berada di depan layer tancep. Film sudah berganti judul. Sang operator mengganti jenis film yang semi romantis. Maklum saja, hari semakin malam. Udara dingin menyerang sekujur tubuh. Penonton tinggal beberapa gelintir orang yang setia menunggu film sampai habis hingga bedug subuh. 

Begitu pun dengan Dede dan Opick. Bagi mereka, detik-detik seperti ini adalah waktu yang amat di tunggu-tunggu. Kalau bahasa orang ferfilman, waktunya film "midnight". Film favorit bagi kalangan orang dewasa dan remaja. Mereka sudah tidak sabar film ditayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun