"Lalu soal apa? Jelas-jelas kau tak datang memenuhi janji hanya karena kolor birumu basah, masih mau berkelit?
"Bukan begitu sayang..."
"Jangan kau panggil lagi aku dengan kata sayang, Cukup sudah!"
"Kenapa kau tiba-tiba berubah begini?"
"Apa katamu? Kenapa tiba-tiba aku berubah? Seharusnya yang bertanya seperti itu tuh aku." Ia menggeleng-gelengkan kepala
"Sumiiii.. Sumiiii.. mau kemanaa?"
"Jangan panggil dan pedulikan aku lagi. Urus saja kolor biru berbau busuk itu!"
"Sungguh terlalu kau Sumi, CEMBURU buta hanya pada kolor biru kesayanganku..." Aku meremas baju warna pink pemberian darinya sebulan lalu.
Ia menoleh. Menatap tajam kedua mataku yang mulai memerah. Tak lama, ia menjulurkan lidahnya dengan kedua mata terpejam.
Kami berpisah. Lagu cemburu milik Dewa 19 mengiringi kepergiannya saat melintas tukang bakso dengan gerobaknya tak jauh dari arena kami berdebat.
ingin kubunuh pacarmu