Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Malaikatku

8 Juli 2016   19:34 Diperbarui: 8 Juli 2016   19:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari Sarwo datang ke rumah. Wajahnya murung. Kaya habis di suruh Emaknya bersihin kandang kambing. Tak ada senyum merekah dari bibirnya. Tiba-tiba saja duduk di bale tempat aku lagi bantu Emak nyiangin kangkung.

“Gua di tolak Fid.” Ia menggumam

“Hah?” ku kerlingkan mata kiri ke arahnya

“Gua di tolak ama Biyanci tadi pas di kali (sungai).” Wajahnya menunduk

“Waddduuhhh… ngga salah denger gua nih?” Ku condongkan bibir tepat ke wajahnya.

“Iyaa.. Gua di tolak mentah-mentah ama Biyanci. Di hadapan banyak orang. Padahal selama ini Gua selalu ada kan buat dia.” Diambilnya batang kayu kangkung lalu dikunyah tanpa ampun.

“Gilee Loe Wo. Emang gimana ceritanya ampe Loe ditolak? Berarti selama ini Loe...” Aku tak melanjutkan pertanyaan karena terputus oleh ucapannya.

“Gua udah datang pagi-pagi nemuin dia di kali. Berusaha nemenin berangkat dari rumahnya. Tapi ternyata…” Matanya menatapku. Lama banget. Aku jadi ga enak hati di tatap lama dengan Sarwo

“Loe kenapa ga bilang Gua dulu kalo Loe ternyataa….”

“Kenapa yaa Biyanci tiba-tiba gini?” Geleng-geleng Sarwo

Ku pegang pundak Sarwo. Kini aku yang menatap kedua matanya langsung. Aku ngga mau liat kesedihan terus merudung salah satu malaikat penjagaku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun