Namun, beliau juga mengingatkan bahwa ada batasan dalam penggunaan ChatGPT. Teknologi ini, meskipun sangat canggih, terkadang masih menghadapi kendala dalam memahami konteks yang sangat kompleks atau memberikan interpretasi yang tepat untuk beberapa skenario yang unik. Oleh karena itu, penggunaan ChatGPT harus disertai dengan bimbingan dan evaluasi yang tepat dari pendidik.
Dalam peluang dan tren masa depan pendidikan, Ibu Meuthia berpendapat bahwa penggunaan ChatGPT akan semakin besar dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
“Peluang dan tren masa depan pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh alat bantu teknologi seperti ChatGPT. Namun, penting bagi siswa untuk tidak hanya menerima informasi secara mentah, tetapi juga mampu mengolah dan mengembangkannya menjadi ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif,”Ujar Beliau.
Dalam kesimpulannya, Ibu Meuthia menekankan bahwa kunci utama dalam memanfaatkan teknologi dalam pendidikan adalah keseimbangan antara menerima informasi yang diberikan oleh alat bantu teknologi dan kemampuan untuk berpikir kritis serta kreatif dalam mengolah informasi tersebut.
Diskusi ini tidak hanya memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta didik, tetapi juga menjadi refleksi penting tentang bagaimana teknologi dapat dan harus digunakan dalam pendidikan untuk mempersiapkan generasi mendatang yang lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H