Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Pasca Sarjana Studi Ekonomi Syariah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mistisme dan Modernitas: Paradoks Masyarakat Indonesia

13 September 2024   21:27 Diperbarui: 13 September 2024   21:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan masyarakat pun menyambutnya dengan antusias. Di era ketika informasi bisa diakses dengan mudah, kita malah kembali pada cerita-cerita mistis yang sulit dibuktikan. Sungguh sebuah ironi modernitas.

Pertanyaannya, apakah kepercayaan mistis ini akan surut seiring dengan semakin majunya teknologi dan pendidikan di Indonesia? Jawabannya mungkin tidak sesederhana itu. Meski pendidikan dan teknologi terus berkembang, kepercayaan mistis tampaknya akan tetap ada, berjalan berdampingan dengan modernitas.

Selama masyarakat masih mencari jawaban atas hal-hal yang tak bisa dijelaskan oleh sains, mistisisme akan tetap hidup. Dan mungkin, dukun akan terus ada, hanya saja dengan kemasan yang lebih modern dan, tentu saja, lebih digital.

Jadi, siapkah kita memasuki era baru di mana dukun juga bisa memberikan konsultasi via Hallo Dok? Hanya waktu yang akan menjawab!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun