Membutuhkan disiplin dan kesadaran diri yang tinggi. Kita harus melatih diri untuk tidak terjebak dalam keinginan untuk selalu mengikuti tren terbaru. Alih-alih, kita harus belajar untuk merayakan hal-hal kecil dalam hidup kita yang membawa kebahagiaan sejati.
Memang, pada awalnya, meninggalkan kebiasaan FoMO mungkin terasa seperti kehilangan sesuatu yang penting. Namun, seiring berjalannya waktu, kita akan menyadari bahwa hidup kita menjadi lebih damai dan memuaskan. Kita tidak lagi merasa perlu untuk membandingkan diri dengan orang lain, karena kita telah menemukan kebahagiaan dalam diri kita sendiri.
Pada akhirnya, kita harus menyadari bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh jumlah followers atau seberapa banyak orang tahu tentang kehidupan kita. Kebahagiaan sejati datang dari kedamaian pikiran dan kepuasan hati. Jadi, tutuplah layar ponsel kita sesekali, dan bukalah hati kita untuk dunia di sekitar kita.
Dengan beralih dari FoMO ke JoMO, kita tidak hanya menyelamatkan kesehatan mental kita, tetapi juga menemukan cara baru untuk menghargai kehidupan. Selamat datang di era di mana kita tidak lagi menjadi budak teknologi, tetapi tuan dari diri kita sendiri. Selamat memerangi FoMO!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H