"Ya, hidup memang kadang aneh, Jek. Tapi dari semua ini, gue sadar satu hal."
"Apa tuh, Met?"
Memet menatap jauh ke depan, dengan senyum di bibirnya. "Kalau kita nggak butuh oplas atau pengakuan orang lain untuk merasa ganteng. Yang penting kita yakin sama diri kita sendiri. Lagian, ganteng kan relatif, bukan absolut." Ucap memet dengan nada bijak ala-ala motivator.
Jeki tertawa kecil sambil mengangguk setuju. "Akhirnya ada juga pelajaran hidup dari cerita daglog ini."
"Dari dulu beginilah Cinta, penderitaanya tiada akhir," sambung memet yang masih kesurupan motivator.
"Waduh, kenapa jadi Cut Pat Kai," kata jeki sambil tertawa.
Mereka berdua tertawa, mengangkat cangkir kopi, dan bersulang untuk semua kekonyolan dan pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan. Karena, pada akhirnya, hidup adalah tentang bagaimana kita menerima dan menertawakan diri sendiri, bahkan ketika seluruh dunia tampaknya kehilangan akal sehatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H