Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Terhalang Keyakinan

25 Juli 2024   19:06 Diperbarui: 25 Juli 2024   19:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, hidup memang kadang aneh, Jek. Tapi dari semua ini, gue sadar satu hal."

"Apa tuh, Met?"

Memet menatap jauh ke depan, dengan senyum di bibirnya. "Kalau kita nggak butuh oplas atau pengakuan orang lain untuk merasa ganteng. Yang penting kita yakin sama diri kita sendiri. Lagian, ganteng kan relatif, bukan absolut." Ucap memet dengan nada bijak ala-ala motivator.

Jeki tertawa kecil sambil mengangguk setuju. "Akhirnya ada juga pelajaran hidup dari cerita daglog ini."

"Dari dulu beginilah Cinta, penderitaanya tiada akhir," sambung memet yang masih kesurupan motivator.

"Waduh, kenapa jadi Cut Pat Kai," kata jeki sambil tertawa.

Mereka berdua tertawa, mengangkat cangkir kopi, dan bersulang untuk semua kekonyolan dan pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan. Karena, pada akhirnya, hidup adalah tentang bagaimana kita menerima dan menertawakan diri sendiri, bahkan ketika seluruh dunia tampaknya kehilangan akal sehatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun