Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Terhalang Keyakinan

25 Juli 2024   19:06 Diperbarui: 25 Juli 2024   19:09 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu, ketika matahari baru saja bangkit dari tidurnya, Memet duduk termenung di sudut teras rumahnya sambil curhat di live Instagram. Burung-burung berkicau riang, kontras dengan pikirannya yang kusut. Di antara desahan angin pagi dan suara kendaraan yang mulai menggeliat, Memet terjebak dalam pusaran kegalauan. Pikirannya melayang ke Mawar, sang pujaan hatinya, yang masih belum yakin untuk menerima cintanya.

Jeki, teman karib Memet, tiba-tiba muncul dari belakang sambil menepuk pundaknya. "Kenapa, Lu, Met? Pagi-pagi udah ngelamun aja! Dunia belum kiamat, kan?" tanya Jeki, memecah kesunyian pagi itu.

"Ah, gue lagi galau, Jek," jawab Memet dengan nada berat, seolah dunia di pundaknya.

"Kenapa lagi, Lu?"

Memet menghela napas panjang, seakan mencoba melepaskan semua beban dari dadanya. "Gue pusing. Cinta gue terhalang oleh perbedaan keyakinan yang berat."

Jeki mengerutkan kening, penasaran. "Wah! Rumit tuh, Met. Harus didiskusikan matang-matang, tuh, antara dua belah pihak kalau masalah keyakinan."

"Iya, Jek, memang berat persoalannya. Padahal gue cinta banget sama Mawar."

Jeki berusaha memahami. "Emang cewek Lu agamanya apa, Met?"

"Islam, Jek."

Jeki melongo, berusaha mencerna informasi itu. "Lah, sama, kan, sama Lu! Emang Lu udah pindah agama, Met?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun