Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Coba Terapkan Prinsip Kuno Ini agar Pikiran Kita Tidak Seperti Tong Sampah

7 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 13 Juli 2024   11:58 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI -- Law of attraction adalah hukum ketertarikan yang berawal dari pikiran manusia | Image by Freepik

Di zaman di mana manusia lebih sering memeriksa notifikasi daripada memeriksa kesehatan mental, kita diingatkan kembali akan prinsip kuno yang begitu sederhana namun sangat esensial: "Nature abhors a vacuum." 

Ah, begitu mulianya prinsip ini dalam bahasa Inggris. Namun, betapa menyedihkannya bahwa kita lebih sering mengabaikannya dalam kehidupan sehari-hari, seakan-akan pikiran kita adalah gudang rongsokan penuh dengan pikiran negatif yang menumpuk hingga meluap.

Begitu pula dengan pikiran kita, seolah sebuah wadah kosong yang bebas diisi oleh apa pun yang kita inginkan. Namun, ironisnya, alih-alih diisi dengan harapan dan impian, pikiran kita sering kali terperangkap dalam jebakan pikiran negatif. 

Prinsip "Nature abhors a vacuum" adalah salah satu fondasi dari Hukum Law of Attraction (LOA). Bayangkan jika Anda ingin mempraktikkan LOA, tapi pikiran Anda seperti tong sampah yang tak pernah dibersihkan---hanya berisi sampah negatif yang menumpuk dari hari ke hari.

Menurut prinsip ini, kehidupan manusia berjalan sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh manusia itu sendiri. Kalau kepala Anda penuh dengan pikiran negatif, jangan harap kehidupan Anda dipenuhi dengan pelangi dan unicorn. Sebaliknya, jika pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal positif, maka hal-hal baik akan berdatangan bak tamu tak diundang yang menyenangkan.

Secara tidak langsung, prinsip ini mengajarkan kita untuk melepaskan pikiran negatif yang sudah menumpuk dan menghalangi energi positif untuk memancarkan sinarnya.

LOA sangat membutuhkan pikiran-pikiran positif saat dipraktikkan agar dapat mengundang segala hal baik yang kita inginkan. Namun, berapa banyak dari kita yang benar-benar meluangkan waktu untuk membersihkan pikiran kita dari kebisingan negatif yang terus mengganggu?

Lihatlah masyarakat modern, yang seharusnya sudah lebih bijaksana dengan segala pengetahuan dan teknologi di ujung jari mereka. Tapi tidak, justru di era digital ini, kita tenggelam dalam lautan informasi negatif yang tak pernah berhenti mengalir. 

Dalam genggaman gadget kita, kita secara tak sadar mendominasi pikiran dengan hal-hal negatif yang dapat menghambat performa kita dalam aktivitas sehari-hari, baik dalam bekerja, berdagang, atau bersosialisasi.

Maka dari itu, mari kita hargai prinsip "Nature abhors a vacuum" yang sangat bermanfaat ini. Bukan hanya untuk mendamaikan pikiran kita dari hal-hal negatif, tetapi juga untuk mengundang hal-hal positif ke dalam kehidupan kita. Dengan begitu, kita bisa menciptakan dunia kita sendiri yang tertata dengan baik, baik bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun