Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tafsir Mistik & Perahu Tesla

28 Juni 2024   02:02 Diperbarui: 30 Juni 2024   10:32 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah pribadi dari canva 

"Iya, Din. Makanya, gue sekarang lebih kritis. Gue percaya semua bisa dijelasin secara ilmiah. Masyarakat kita perlu edukasi soal ini biar gak gampang ketipu sama kejahatan berkedok perdukunan."

Gue juga cerita sama dina soal pengalaman gue waktu pertama kali nunjukin trik sulap di kampung. Gue dianggep aneh dan dijauhin temen-temen karena mereka pikir gue nyalahgunain ilmu kebatinan. Padahal, waktu itu niat gue menghibur dan seru-seruan aja, karena sulap itu cuma seni dengan trik-trik ajaibnya, bukan mistik. Tapi ya gimana, mereka masih kuat banget kepercayaannya dan langsung ngejudge gue pake ilmu goib.

"Gue pernah dijauhin temen-temen gara-gara sulap. Mereka pikir gue pake ilmu mistik. Padahal, gue cuma pake trik sulap biasa," ucap gue ke Dina sambil ketawa getir tekiwir-kiwir.

Dina ngakak. "Hahaha, lu jadi korban salah paham, Lan. Padahal niatnya cuma pengen hibur mereka, ya?." Ucap dina.

"Iya, bener banget. Tapi ya gitu, masyarakat kita kadang suka nganggap yang gak bisa mereka jelasin sebagai hal mistis, atau memang permainan sulap gue yang terlalu sempurna sampe gak keliatan bohongnya, hahahaha" jawab gue, sambil tertawa sombong.

"Halah, kok, lu sama gue sering gagal Lan sulapnya", Saut dina dengan ketawa ngeledek.

"Lah, elu, gue lagi nunjukin trik malah ngehack gue, pake acara ngerebut alat sulap gue"

"Hihihi, Sorry Lan, gue bukan penonton yang baik".

"Gue pengen banget masyarakat kita gak gampang ketipu lagi sama yang Namanya dukun-dukunan, Din,"

"Bagus itu Lan, gue dukung", ucap dina sambil ngunyah permen karet yang baru saja ia buka plastiknya.

Hari itu, seusai nongkrong bersama teman-teman, gue pulang dengan banyak pikiran. Gue mikir, gimana caranya biar masyarakat lebih ngerti dan gak gampang ketipu ama hal-hal mistis. Gue yakin, edukasi adalah kuncinya. Kita harus bantu masyarakat paham soal ilmu pengetahuan modern biar mereka lebih kritis dan skeptis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun