Pembentukan Kebijakan: Mendorong pembentukan kebijakan yang mempromosikan gotong royong, seperti program pemberdayaan masyarakat, insentif pajak untuk usaha kecil menengah, dan subsidi untuk kegiatan komunitas.
Pendidikan dan Kampanye: Melakukan kampanye penyuluhan secara massal tentang pentingnya gotong royong dan nilai-nilai sosial lainnya melalui media massa, pendidikan formal, dan program-program pemerintah.
2. Masyarakat:
Partisipasi Aktif: Masyarakat dapat aktif terlibat dalam kegiatan gotong royong di tingkat komunitas, seperti membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, atau membantu tetangga yang membutuhkan.
Pembentukan Komunitas: Masyarakat dapat membentuk kelompok atau organisasi sukarela untuk menangani masalah lokal atau melakukan kegiatan bersama yang bermanfaat bagi semua anggotanya.
Pendidikan Nilai-nilai Gotong Royong: Mengajarkan nilai-nilai gotong royong kepada generasi muda melalui pendidikan di rumah dan sekolah, serta melibatkan mereka dalam kegiatan sukarela sejak dini.
3. Lembaga Pendidikan:
Integrasi dalam Kurikulum: Memasukkan pendidikan karakter dan nilai-nilai gotong royong ke dalam kurikulum pendidikan formal dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Pengembangan Program Ekstrakurikuler: Menyediakan program ekstrakurikuler yang mengajarkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerja tim melalui kegiatan-kegiatan seperti kelas pengabdian masyarakat, klub relawan, atau program mentoring.
Kerja Sama dengan Komunitas: Bermitra dengan komunitas lokal untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa dalam menerapkan nilai-nilai gotong royong dalam konteks nyata.
4. Media dan Komunikasi: