Mohon tunggu...
Fikri Mumtaz
Fikri Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Akuntansi Universitas Mercu Buana Nim : 43222010131 Jum'at, 14.00 - 15.45. B 302 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

8 Oktober 2023   19:47 Diperbarui: 8 Oktober 2023   19:47 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Harus dapat Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

Berpikir  merupakan aktivitas mental internasional dan terjadi ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah yang perlu dipecahkan. Jadi, dalam berpikir, seseorang menghubungkan pemahaman yang satu dengan pemahaman yang lain untuk mencari pemecahan masalah

Menurut KBBI, arti kata berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang di ingatan

Berpikir positif adalah suatu kegiatan berpikir yang bertujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek-aspek positif dalam diri kita, baik  berupa potensi, semangat, tekad, atau rasa percaya diri, sehingga membangkitkan perasaan, perilaku, dan hal-hal yang baik serta suatu sistem. Telah terbentuk Spirit berfikir yang membimbing dan menuntun seseorang untuk meninggalkan hal-hal negatif yang dapat melemahkan semangat perubahan dalam jiwa seseorang.

Tidak ada yang mustahil di dunia ini kecuali memulainya dengan berpikir positif. Berpikir positif menciptakan kebiasaan yang  lebih menyenangkan. Sebab jiwa yang berpikir positif akan memperoleh hasil yang baik, sedangkan jiwa yang berpikir negatif juga akan memancarkan getaran negatif.
Menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan  seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dirinya, orang lain, dan situasi yang ada. Berpikir positif tidak  datang secara alami, melainkan  keterampilan yang harus dipelajari. Sebenarnya masih banyak definisi tentang berpikir positif, karena apapun yang kita lakukan di dunia ini, setiap orang pasti bersentuhan dengan berpikir positif. 

Keadaan pikiran yang positif meningkatkan motivasi untuk sukses dan mendapatkan apa yang diinginkan. Itu membuat Anda yakin bahwa Anda yakin dengan apa yang Anda inginkan.  Ini juga akan memotivasi Anda untuk mencapai lebih dari yang Anda harapkan. Dengan  pikiran  positif, hidup Anda juga akan menjadi lebih baik dan bahagia.

1.  Apa Manfaat untuk Mahasiswa jika dapat Berpikir Positif?

Pikiran positif  membuat diri sendiri lebih fokus untuk melihat sisi baik dalam setiap situasi. Hal ini akan menjauhkan diri sendiri dari hal-hal negatif dan pengaruh buruk lainnya. Pikiran positif tidak hanya baik untuk kesehatan mental Anda, tetapi juga  membuat Anda lebih kuat secara fisik. Dengan Mahasiswa berpikir positif dapat menghasilkan beberapa manfaat, diantara nya yaitu:

a.  Mengurangi stres dan mencegah depresi
Berpikir negatif merupakan salah satu faktor penyebab stres dan depresi. Dengan mengubah pola pikir Anda ke arah positif,  Anda dapat melawan perasaan stres tersebut. Saat menghadapi situasi yang menyebabkan stres, berpikir positif dapat membantu pikiran berpikir lebih efektif dibandingkan pesimisme.
Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Counseling Psychology yang menunjukkan bahwa orang yang berpikir positif umumnya lebih bahagia dibandingkan orang yang melihat gelasnya setengah  kosong. Daripada mengkhawatirkan hal-hal yang  tidak dapat diubah, mereka membuat rencana tindakan dan meminta bantuan atau nasihat orang lain.

b. Memperkuat pertahanan kekebalan tubuh
Manfaat berpikir positif selanjutnya adalah  memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Sebab, pikiran negatif bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, orang yang optimis biasanya memiliki respon imun yang lebih kuat. 

C. Lebih mudah untuk hidup sehat
Mempertahankan pemikiran positif tentu berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup. Melalui berpikir  positif, Anda dapat mengurangi kebiasaan buruk dan gaya hidup tidak sehat serta  memilih gaya hidup positif untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

d. Memperlambat penuaan dan memperpanjang umur
Laporan dari Canadian Medical Association Journal menunjukkan bahwa lansia yang kurang menikmati hidup memiliki risiko 80% lebih tinggi mengalami masalah fungsional seperti: kurangnya mobilitas dan keseimbangan hingga inkontinensia (kehilangan kendali kandung kemih).

 Kemudian penelitian JAMA Psychiatry lainnya juga menunjukkan bahwa orang dewasa yang optimis memiliki risiko kematian dini 55% lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya yang sering berpikiran negatif.  Dapat dikatakan bahwa orang yang mempunyai sikap positif cenderung hidup lebih lama. Pasalnya, orang yang berpikiran positif  juga cenderung memiliki pemikiran yang lebih optimis, sehingga  kesehatan fisik dan mentalnya tetap terjaga.

e . Lebih kuat dalam menghadapi persoalan sulit
Manfaat lain dari berpikir positif  adalah dapat memberikan ketahanan dalam menghadapi masalah. Sebab, Anda akan lebih mudah mencari jalan keluar dari suatu permasalahan jika Anda melihat dari sisi positif permasalahan tersebut.

2. Kenapa Mahasiswa harus dapat berpikir positif?

Karena, berpikir positif akan membuat kita jauh lebih tenang, lebih terbuka dan terkadang ide baik pun akan bermunculan saat kita berpikir positif, masih ada yang lain diantaranya:

a. Bahagia

Sebenarnya bahagia itu nyata datang dari diri kita sendiri, dan masalah sikap. Sering kali kebahagiaan tidak bergantung dari sekeliling kita melainkan bahagia itu datang dari sendiri.

b. Motivasi

Motivasi adalah sifat yang sangat luar biasa yang dimiliki seseorang, karena akan mendorong lebih maju dan rasa semangat lebih  membara. Motivasi pun akan mempengaruhi tingkah laku & melakukan kegiatan ketika kita mengharapkan suatu pencapaian yang lebih baik.

c. Harga diri

Sikap dan cara berpikir kamu akan berkaitan dengan perasaan dirimu sendiri. Jika kamu selalu membangkitkan sikap dan berpikir positif maka kamu memiliki rasa harga diri yang sangat berarti. Jangan khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain asalkan kamu membuktikan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang-orang sekitar, maka kamu akan diperlakukan dengan lebih hormat. 

d.  Kesehatan Yang Baik

Sama seperti yang dijelaskan "Manfaat Mahasiswa jika dapat berpikir positif" dengan kita berpikir positif kamu bisa mendapatkan kesehatan yang baik, kesehetan secara Fisik maupun Mental. Pikiran akan mempengaruhi metabolisme tubuh, maka dari itu kamu akan merasa lebih sehat ketika berpikir positif juga lebih bahagia. Karena pemikir positif akan menjalani gaya hidup sehat, sehingga tidak rentan terserang penyakit.

e. Hubungan Yang Lebih Baik

Salah satu saat kita berpikir positif, cenderung kita memilih / tertarik dengan orang yang berperilaku positif pula. Karena memang benar kenyataannya orang yang positif membawa kesan kegembiraan, semangat yang menular, mereka seperti cahaya dan memberi energi di lingkungan mereka dan membuat hubungan lebih terasa saat bersama, karena ucapan dan pikiran yang positif tersebut. Dengan memiliki pemikiran yang positif, hal tersebut akan membawa kita pada tindakan yang benar serta terhindar dari berbagai perangkap hal negatif.

3. Bagaimana cara agar Mahasiswa dapat berpikir dengan Positif?

Tahukah kamu apa yang membuatmu bahagia? Misalnya mendengarkan musik, jalan-jalan bersama teman, menikmati kesegaran alam, pergi ke pantai untuk menikmati keindahan pantai, atau mungkin menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat yang membuat Anda bahagia sehingga membangun perasaan positif dalam diri Anda.

Selain itu, adapun cara meningkatkan cara berpikir positif dengan sederhana dan tidak mahal, seperti:

a. Meditasi -- Penelitian terbaru oleh Fredrickson Barbara telah mengungkapkan bahwa orang yang bermeditasi setiap hari menunjukkan emosi yang lebih positif daripada mereka yang tidak. Orang yang bermeditasi dapat membangun keterampilan jangka panjang yang berharga. Misalnya, saat penelitian selama tiga bulan orang yang meditasi, untuk mendapatkan dampak yang dirasa ketika meditasi ialah orang tersebut bermeditasi setiap hari menunjukkan meningkatnya rasa perhatian, tujuan hidup, dukungan sosial, dan penurunan gejala penyakit.
 

b. Menulis -- studi ini , yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality , meneliti sekelompok 90 mahasiswa sarjana yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A mencatat pengalaman yang sangat positif setiap hari selama tiga hari berturut-turut. Kelompok B menulis tentang topik sehari-hari. Lalu tiga bulan kemudian, siswa yang menulis tentang pengalaman positif memiliki tingkat suasana hati yang lebih baik, lebih sedikit kunjungan ke puskesmas, dan lebih sedikit mengalami penyakit. (Ini mengejutkan, kesehatan yang lebih baik terasa hanya kepada mahasiswa yang menulis selama tiga hari tentang hal-hal positif!)
 

c. Bermain -- Jadwalkan waktu luang untuk bermain. Izinkan dirimu saat ini untuk tersenyum dan menikmati manfaat dari emosi positif. Jadwalkan waktu untuk bermain dan berpetualang sehingga kamu merasakan kepuasan dan kegembiraan, serta menjelajahi dan membangun keterampilan baru. Tidak usah keluar rumah untuk bermain ke tempat  yang mahal,cukup jadikan tempat disekitarmu menjadi tempat yang kamu sukai, atau misalnya dengan cara bermain game online.
 

d. Olah raga -- Olah raga rutin selama 30 menit memberikan efek positif dan badan merasa lebih kuat dan ringan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa wanita yang berolahraga selama 30 menit memiliki peningkatan yang signifikan terhadap sudut pandang para wanita pada pencitraan tubuh dibandingkan dengan mereka yang tak berolahraga.

Buatlah pola hidupmu menjadi produktif, bahagia, dan menyehatkan dengan cara:

1.) Makan -- makananan sehat seperti sayuran & buah-buahan,
Olahraga (tidak apa sebentar 5-10 menit, yang terpenting rutin menjalankannya),
2.) Istirahat yang cukup (6-8 jam),
3.) Selalu melakukan afirmasi positif,
4.) Perbaiki hubungan dengan teman
5.) Bergaul dengan orang dan lingkungan yang membawa pengaruh positif

Kegiatan untuk Meningkatkan Berpikir Positif Sehari-hari:
1.) Buat daftar tugas
Buat daftar  untuk mengatur aktivitas harian Anda dengan lebih baik. Mulailah dengan meletakkan semua tugas yang  sulit bagi Anda di awal dan selesaikan daftar Anda dengan tugas termudah yang Anda sukai.
Pertama, cobalah mengerjakan tugas-tugas yang menurut Anda mudah, fokuslah pada tugas tersebut, dan selesaikan. Jangan melakukan semua pekerjaan sekaligus atau Anda akan mengalami lebih banyak gangguan. Di sinilah biasanya  pikiran negatif muncul (memainkan perannya). Fokus saja dan lakukan.

 2.) Melawan rasa takut
Terkadang apa yang paling Anda takuti adalah apa yang harus Anda lakukan untuk memajukan hidup Anda selangkah demi selangkah. Atasi rasa takut dengan mengubah pola pikir Anda dan memberdayakan diri Anda untuk percaya bahwa Anda bisa mengatasi rasa takut yang Anda hadapi. Jangan menghindarinya, jujurlah!

 3.) Beri diri Anda waktu untuk membuang pikiran negatif Anda
Luangkan waktu 10 menit untuk melepaskan amarah Anda pada diri sendiri, atau cobalah menuliskan kekhawatiran Anda di atas kertas, menerima dan mengakui keberadaannya, meremas kertas tersebut dan membuangnya. Terlalu mengkhawatirkan hal-hal di luar pikiran/kendali Anda hanya akan menimbulkan masalah yang sebenarnya tidak ada.

 4.) Belajar menghadapi tantangan
Coba ingat-ingat apa yang dapat Anda pelajari dari pertempuran yang Anda lakukan? Apa yang menurut Anda baik dan apa yang buruk? Hal ini membuat pembelajaran  lebih siap menghadapi kejadian di masa depan. Apapun yang kamu lakukan, jangan lupa  bersyukur dan percaya.

5.) Lawan rasa takut
Terkadang apa yang paling Anda takuti adalah apa yang harus Anda lakukan untuk memajukan hidup Anda selangkah demi selangkah. Atasi rasa takut dengan mengubah pola pikir Anda dan memberdayakan diri Anda untuk percaya bahwa Anda bisa mengatasi rasa takut yang Anda hadapi. Jangan menghindarinya, jujurlah!

6.) Luangkan waktu untuk membuang pikiran negatif Anda
Luangkan waktu 10 menit untuk melepaskan amarah Anda pada diri sendiri, atau cobalah menuliskan kekhawatiran Anda di atas kertas, menerima dan mengakui keberadaannya, meremas kertas tersebut dan membuangnya. Terlalu mengkhawatirkan hal-hal di luar pikiran/kendali Anda hanya akan menimbulkan masalah yang sebenarnya tidak ada.

7.) Belajar menghadapi tantangan
Coba ingat-ingat apa yang dapat Anda pelajari dari pertempuran yang Anda lakukan? Apa yang menurut Anda baik dan apa yang buruk? Hal ini membuat pembelajaran  lebih siap menghadapi kejadian di masa depan. Apapun yang kamu lakukan, jangan lupa  bersyukur dan percaya.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Komunikasi yang efektif adalah proses penyampaian ide, pemikiran atau informasi dari pengirim (media) kepada penerima (media), sehingga terjadi hubungan positif atau timbal balik  bagi kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif ditandai dengan  proses komunikasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain itu, memahami informasi  dan umpan balik yang diterima merupakan indikator penting  komunikasi yang efektif.

Komunikasi yang efektif menyatukan berbagai keterampilan, termasuk komunikasi non-verbal, mendengarkan dengan penuh perhatian, kemampuan  mengelola stres selama komunikasi, dan kemampuan mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan orang yang berkomunikasi dengan kita.

Oleh karena itu, komunikasi yang efektif memerlukan komunikator yang secara alamiah mengetahui cara menyampaikan informasi dan komunikator yang aktif menyerap informasi. Keduanya tampak terjadi secara spontan, namun sebenarnya didasari oleh metode komunikasi yang efektif.

1.  Apa Faktor - Faktor Penghambat Berkomunikasi Efektif

Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam komunikasi efektif. Permasalahan utama dalam komunikasi efektif terletak pada kemampuan komunikator maupun komunikan saat menyampaikan dan menyerap pesan. Dalam jurnal Importance of Effective Communication Strategies to Improve Workplace Communication, Shruti Shrivastava dan Vineeta Prasad memaparkan beberapa faktor penghambat komunikasi efektif.

  • Penggunaan kata/frasa abstrak. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kurangnya komunikasi efektif adalah penggunaan kata-kata abstrak. Abstraksi dalam ekspresi menciptakan kebingungan dan ambiguitas dalam percakapan.
  • Kurangnya penggunaan kata-kata spesifik. Faktor ini juga merupakan hambatan penting dalam komunikasi secara efektif dan mengarah pada kebingungan dalam berbicara.
  • Kurangnya menggunakan nada yang tepat saat menyampaikan pesan. Satu kata dapat diucapkan dalam berbagai nada yang menimbulkan arti beragam. Nada yang tidak sesuai dengan konteks percakapan yang kita maksud dapat menimbulkan kesalahpahaman dan menjadikan komunikasi tidak efektif.
  • Penggunaan kosakata yang berulang saat berbicara. Faktor ini merupakan masalah umum sebagian besar pembicara yang bisa mengganggu komunikasi efektif. Pada kasus ini, komunikator tidak menggunakan semua kata dari bank kosakata mereka sendiri dalam komunikasi sehingga menyebabkan kualitas informasi yang dihasilkan buruk.
  • Pelafalan yang lemah juga merupakan faktor besar yang mempengaruhi kelancaran berbicara. Pengaruh aksen lokal, gaya bicara daerah, dan kekakuan lidah dapat menjadi beberapa faktor yang menghambat komunikasi efektif.
  • Ketidakmampuan untuk mengklarifikasi informasi. Selama pertemuan dan diskusi, penting untuk memahami informasi lengkap yang sedang dibahas. Kita perlu menggali lagi atau menelisik untuk memastikan informasi yang kita terima dari pembicara tidak terdistorsi. Teknik mengklarifikasi ini adalah salah satu kunci keberhasilan komunikasi efektif yang bisa membantu komunikan memahami pesan dengan tepat.
  • Ketidakmampuan parafrase. Parafrase adalah strategi yang sangat penting yang digunakan dalam diskusi untuk mencapai komunikasi efektif. Ini adalah kemampuan menyampaikan kembali informasi yang kita terima dari pembicara selama interaksi dengan jelas. Ketidakmampuan untuk memparafrasekan pesan dan mengkonfirmasi dengan pembicara adalah salah satu masalah utama dalam komunikasi efektif.

Teknik parafrase akan memungkinkan pendengar untuk memahami isu-isu kunci lebih baik dan pembicara juga memahami bahwa pesannya telah diterima sepenuhnya atau tidak. Saat mendengarkan komunikan menuturkan parafrasenya, pembicara selalu dapat mengisi informasi yang hilang dan mencapai kejelasan yang lebih baik dalam komunikasi satu sama lain.

  • Kurangnya rasa percaya diri. Rendahnya rasa percaya diri dalam berbicara dengan lancar merupakan faktor kunci yang mempengaruhi komunikasi efektif. Hal ini terutama karena kurangnya latihan dalam berbicara tentang isu-isu yang berbeda.

Merujuk jurnal The Role of Effective Communication in Strategic Management of Organizations, ada beberapa faktor lain yang disebut menjadi hambatan bagi komunikasi efektif.

  • Kebisingan atau suara lain di luar percakapan adalah penghalang serius bagi komunikasi efektif. Kebisingan bisa berasal dari lingkungan sekitar kita seperti saat orang mencoba memperbaiki alat atau suara keras lainnya yang biasa yang dibuat oleh orang-orang.
  • Kredibilitas sumber memungkinkan sebuah informasi menjadi diragukan ketika sumber pengirim ambigu sehingga menghambat komunikasi efektif. Tingkat kepercayaan atau kredibilitas yang dimiliki penerima terhadap sumber tentu akan mempengaruhi persepsi penerima terhadap pesan tersebut.
  • Informasi yang berlebih adalah penyebab lain yang menghalangi terjadinya komunikasi efektif. Umumnya dalam urusan bisnis yang bersifat kompetitif, data yang tersedia kompleks sebab jajaran manajerial membutuhkan semua sumber dan jenis informasi untuk pengambilan keputusan. Data yang sangat besar ini menyebabkan informasi menjadi kelebihan beban hingga manajer tidak dapat dengan mudah menafsirkan dan memahami pesan yang diterima.
  • Persepsi merupakan salah satu faktor yang sering menghambat proses komunikasi efektif. Persepsi membuat penerima menyaring dan menafsirkan informasi yang diterimanya dengan cara yang masuk akal baginya atau sesuai dengan pemahaman pribadinya. Situasi ini menciptakan kesalahpahaman yang mempengaruhi makna sebenarnya dari pesan dan berakibat pada interpretasi pesan yang keliru.
  • Emosi berperan penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif tidak hanya sekadar bertukar informasi, tapi juga tentang memahami emosi di balik informasi tersebut.

Saat komunikator berkomunikasi dengan emosi yang tidak baik, pesan yang hendak disampaikan pun kemungkinan tidak dipahami oleh pendengar dengan baik. Kondisi emosional seperti itu tidak memungkinkan untuk komunikan mendengarkan secara objektif dan mengasimilasi informasi dengan efektif. Keadaan emosional dapat berupa marah, takut, sedih, bahagia dll.

2. Kenapa Mahasiswa harus dapat Berkomunikasi dengan Efektif?

Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan kualitas hubungan di rumah, di kampus, di tempat kerja, dan dalam situasi sosial dengan memperdalam hubungan kita dengan orang lain. Komunikasi yang efektif juga meningkatkan kerja tim,  pengambilan keputusan, dan keterampilan pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan kita untuk mengomunikasikan pesan-pesan negatif atau sulit tanpa menimbulkan konflik atau merusak kepercayaan.

 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif adalah landasan yang harus diandalkan oleh setiap organisasi, terlepas dari ukuran dan strukturnya. Komunikasi yang efektif juga  penting untuk mencapai  tujuan organisasi.  Komunikasi  yang efektif, tepat sasaran dan efektif tentunya akan menunjang keberlangsungan suatu organisasi. Dengan membantu terciptanya komunikasi yang efektif antar individu dalam suatu organisasi, maka produktivitas kerja atau profesionalisme dapat meningkat.

 Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika suatu organisasi atau bisnis dapat mempraktekkan komunikasi yang efektif.
1.) Meningkatkan kepuasan kerja
Komunikasi efektif yang berkelanjutan yang didukung melalui penerapan di tempat kerja dapat membantu  membangun loyalitas dan kepercayaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kepuasan kerja yang lebih tinggi. Survei juga menunjukkan bahwa organisasi yang mendorong komunikasi  terbuka antara atasan dan bawahan dapat mengurangi siklus pergantian karyawan.

 2.) Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Ketika pekerja dalam suatu organisasi dapat berkomunikasi secara efektif, risiko konflik  berkurang. Komunikasi yang efektif di tempat kerja juga dapat membantu memperjelas informasi. Hal ini sangat mempengaruhi prestasi kerja seseorang. 

3.) Kemajuan karir
Komunikasi yang efektif mendorong  konflik yang muncul selama  komunikasi diselesaikan secara terbuka dan secepat mungkin. Upaya positif ini mengarah pada pertumbuhan pribadi untuk menjadi seorang profesional.

3. Bagaimana cara Mahasiswa mengatasi Hambatan Berkomunikasi Efektif ?

Bagian terpenting dari komunikasi yang efektif bukanlah apa yang kita katakan, tetapi bagaimana cara kita mengatakannya dan sikap yang kita ambil saat menyampaikannya. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, maka kita perlu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penghalang

1.) Komunikator perlu menghindari informasi yang berlebihan. Seorang pengirim pesan harus dapat memperkirakan pesan yang disampaikan dalam jumlah yang tepat sehingga dapat ditafsirkan atau dibaca dengan mudah oleh penerima agar tercipta komunikasi yang efektif.

2.) Komunikator harus mengulang pesan yang disampaikan untuk mencegah kesalahpahaman. Pengulangan pesan penting dalam proses komunikasi efektif untuk memastikan bahwa informasi yang sampai kepada penerima dipahami dengan tepat. Jika dalam proses komunikasi mengalami permasalahan atau hambatan, hal tersebut juga harus didiskusikan dengan segera, karena penundaan penyelesaian akan menghabiskan biaya lebih banyak.

3.) Komunikator diwajibkan memilih dengan tepat media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Menyesuaikan media komunikasi dengan pesan yang akan disampaikan dengan tepat akan mewujudkan komunikasi efektif. Misalnya, komunikator harus memilih apakah menyampaikan revisi desain dalam sebuah proyek lebih baik disampaikan lewat e-mail atau telepon. Pilihan media komunikasi harus disesuaikan dengan sifat dari pesan yang akan ditransmisikan.

4.) Komunikasi dianggap lengkap ketika umpan balik diberikan pada pesan. Komunikator harus mendorong komunikan untuk memberikan umpan balik sebagai cara untuk mengkonfirmasi apakah komunikasi efektif sudah tercapai.

Selain itu ada beberapa strategi komunikasi efektif yang bisa diterapkan oleh komunikan.

1.)  Komunikan perlu menjadi pendengar yang aktif. Mungkin pendengar aktif adalah konsep komunikasi efektif yang ganjil kita temui. Pada dasarnya menjadi pendengar aktif menuntut kita untuk tidak hanya mendengarkan dengan telinga, tapi juga mendengarkan dengan indera yang lain.

Ahli komunikasi Kenneth H. Cohn yang mengenalkan konsep ini mengungkapkan bahwa komunikasi efektif bisa tercipta jika pendengar menempatkan perhatian penuh pada pembicaraan. Seorang komunikan diminta untuk menjaga bahasa tubuh selama mendengarkan seperti tidak berbicara dengan orang lain, menjaga kontak mata pada level yang sama, dsb. Komunikan juga diminta melontarkan kalimat singkat yang menunjukkan ketertarikan pada komunikasi yang berlangsung.

2. Komunikan wajib melontarkan umpan balik atas pesan yang sudah diterima. Komunikasi efektif sukses bila komunikasi yang terjadi tidak hanya bersifat searah---ada umpan balik yang disampaikan komunikan. 

Ada tata cara yang harus dilakukan selama komunikan menyampaikan pertanyaan, saran, atau kritik. Sebelum memberikan umpan balik, komunikan perlu menentukan informasi apa yang sudah diketahui pendengar lain atau sudah disampaikan oleh komunikator. Setelah mengetahui informasi yang belum ada, komunikan mengisi celah ini dengan umpan balik. 

3. Komunikan perlu melakukan parafrase atau konfirmasi atas informasi yang didapat. Komunikasi efektif membutuhkan peran aktif komunikan selama proses komunikasi. Hal ini bisa dilakukan dengan melontarkan umpan balik. 

Namun, sebelum memberi umpan balik, komunikan perlu mengulas informasi yang diterima secara ringkas dan padat. Dengan melakukan parafrase, komunikator mengetahui bahwa seorang komunikan terlibat penuh dalam proses komunikasi. Parafrase juga merupakan upaya komunikan untuk memastikan informasi yang diterima tepat dan tidak terdistorsi.

 

Sumber :

https://www.gramedia.com/best-seller/berpikir-positif/

https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/manfaat-berpikir-positif-untuk-kesehatan-fisik-dan-mental/#:~:text=Pikiran%20yang%20positif%20akan%20membuat,membuat%20Anda%20kuat%20secara%20fisik.

https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-efektif-dalam-kehidupan-bersosial/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun