Mohon tunggu...
Fikril Islam
Fikril Islam Mohon Tunggu... Jurnalis - Akan ku gores sejarah dengan tinta

Hidup adalah pilihan, membuat arus atau terbawa arus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awal itu adalah Akhir

19 Mei 2019   04:11 Diperbarui: 19 Mei 2019   04:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal itu tak pernah ku sangka akan menjadi akhir. Akhir dari pencarian ku.
jawaban dari keluh kesahku, sosok yang memang menjadi pemilik hatiku.

Tak pernah terbayang, awal itu adalah akhir. Akhir dari perjalanan panjang mencari pemilik cinta ini.

Ya, awal itu adalah akhir. Awal pertemuan ku denganmu disebuh ruang bernomor B. 212 adalah akhir ku mencari cinta. bukan karena kaki ini lelah untuk melangkah, bukan karena mata ini enggan untuk melirik, bukan karena wajah ini enggan berpaling, ataupun bukan pula karena raga ini enggan beranjak. Lalu ?

Lebih dari hal itu, akan ku katakan dengan lantang bahwa HATI ini telah menemukan siapa pemiliknya...

Hati tidaklah memilih, karena ini bukan soal yang cocok disayang sedangkan jika tidak cocok ditendang.

Hati ini "menemukan", seseorang yang mempercayakan "nya" pada ku disuatu hari di "alam itu"

Awal itu adalah akhir, ku temukan cinta kasih, kesabaran, dan kasih sayang dalam diri seorang sholehah bernama "RAHMA". Dara anggun nan bersahaja, perangai "ELOK" persis dengan nama tengahnya. Hati putih nan bersih yang mengajarkan ku arti peduli pada sesama,  " " sungguh mulia, suci nan jernih hati kecilmu "SOFIANTI".

Rahma Elok Sofianti, namamu berisi doa orang-orang terkasihmu. Doa yang menjadikan mu seorang yang tak hanya cerdas, melebihi itu semua.. banyak yang mengakui tulus hati dan besarnya empati mu.

Tingkah lugumu seolah menjadi pelipurku ketika lara, ulurkan tanganmu saat aku bukan siapa-siapa memotivasiku hingga berada dititik ini. Dipendakian menuju puncak kesuksesan, tentunya dengan dan bersama "dirimu".

Banyak hal yang telah ku lewati bersamamu, hubungan ini pun telah mengalami pasang dan surut, layaknya sebuah ungkapan bahwa pelaut yang handal tidaklah terlahir dari laut yang tenang...

...Begitupula dengan kita, walaupun bukanlah pelaut, tidak pernah berjibaku dengan ombak ataupun berlayar diatas samudera tetapi aku dan kamu adalah penyelam yang sedang dan akan terus menyelami lautan kehidupan .. yang tentunya dipenuhi dengan cinta dan ketulusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun