Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi I Protes Malam

12 Mei 2017   15:26 Diperbarui: 12 Mei 2017   15:49 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. Fikri Jamil Lubay

Malam itu gelap

Temaram dan buram

Malam itu gelap

Bak segelap kelompok orang yang penuh hayal

Kelompok yang tidak peduli nyata

Malam itu gelap

Segelap perilaku individu dan kelompok yang tidak mau tahu

Malam itu gelap

Bak gulita temaram yang buram menjadi selimut buta

Selimut yang pastgi bukan purnama bagi mereka yang kosong harap

Malam itu gelap

Segelap nirwana harap bagi mereka yang memang telah buta

Malam itu gelap

Bak segelap cahaya harap yang sirna

Sirna disengaja karena buta hati dan gelap mata

Malam itu gelap

Segelap terang nyata yang mabuk kabut buta

Malam itu gelap

Bak tangan kosong menyapa bayang semu

Sesemu hantu dalam gelap nurani mereka

Protes terhadap gelap malam yang tidak buta nyata

Protes dalam gelap yang sesungguhnya tempat nirwana terang benderang dalam laku purnama

Toleran, berbhineka  hanyalah dengung basa basi belaka

Bukti nyata mereka langgar walau malam telah tiba

Walau teman yang lain sedang meriaya dalam lakon yang beda

Mereka bilang toleran, toleran dalam lakunya sendiri tanpa pernah bisa menunjuk muka sendiri

Muka sendiri yang berlendir dosa

Muka sendiri yang penuh kepentingan kelompok dan menista

Muka sendiri yang terluka,  muka sendiri yang membabi buta

Akhirnya adalah muka sendiri yang celaka

salam dari jauh di pelosok Sumatera Selatan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun