Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalanan Sumatera Selatan Hancur Lebur, Pemerintahnya ke Mana?

1 Maret 2017   14:23 Diperbarui: 2 Maret 2017   04:00 5376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kunjungan Gubernur Alex Noerdin yang menggunakan Helikopter di salah satu Kota di Sumatera Selatan. Foto DOKPRI

***

Terlintas dalam pikiran kok bisa Jalan  Lintas Sumatera yang telah lama ada dan selama ini menjadi urat nadi masyarakat serta dizaman digitalisasi saat ini justru mengalami kerusakan yang parah. Parah sekali malah.

Kondisi jalanan lubai tahun 1980 dan sekarang 2017. foto DOKPRI
Kondisi jalanan lubai tahun 1980 dan sekarang 2017. foto DOKPRI
Bahkan sampai dirumah saya melihat up-load-an facebook teman dari Baturaja Kabupaten OKU yang biasanya menggunakan mobil namun kemudian Dia bersama istrinya menggunakan kendaraan roda dua (motor) untuk mengunjungi keluarganya di Prabumulih sekedar untuk menghindari kerusakan jalan yang berstatus sebagai jalan negara tersebut.

Melihat ini, rasanya di Lubai dan Lubai Ulu saja ada sekitar 7 (tujuh) orang wakil rakyat untuk menyalurkan aspirasi di DPRD Muara Enim. Semuanya seperti tidak berdaya atau memang kurang atau bahkan tidak peduli. Bahkan kabarnya Ketua DPRD dan salah satu Wakil Ketua DPRD Muara Enim berasal  dari DAPIL ini.

Teranyar jalanan ini juga digunakan oleh para Bupati terutama di Tiga Kabupaten ke arah Ogan Komering Ulu bila ingin ke Palembang. Dan Pak Bupati, terkhusus Bupati Muara Enim sepertinya juga tidak berdaya, karena mungkin Beliau beralasan jalanan itu berstatus “jalan negara”. Pertanyaannya “...negara mana...?”,  kan jalanan ini bukan di Papua Nugini sana kata teman sebelah, itu kan jalan di daerah Lubai dan Lubai Ulu.

Gubernur Alex  Noerdin yang sangat banyak mendatangkan proyek mercusuar seperti  Sea Games dan Sekarang Asian Games serta sedang berusaha membangun Provinsi Sumsel lebih maju dan terdepan katanya. Pembangunan seperti LRT dan lain-lain yang sepertinya hanya dirasakan manfaatnya diseputaran Kota Palembang, akibatnya terkesan membiarkan dan mengabaikan pembangunan terutama pembangunan fisik di daerah lain (Kabupaten/Kota).

Salah satu kunjungan Gubernur Alex Noerdin yang menggunakan Helikopter di salah satu Kota di Sumatera Selatan. Foto DOKPRI
Salah satu kunjungan Gubernur Alex Noerdin yang menggunakan Helikopter di salah satu Kota di Sumatera Selatan. Foto DOKPRI
Dan, sepertinya Gubernur Alex Noerdin tidak pernah lewat jalanan darat di Sumatera Selatan  ini karena kemana-mana kunjungan ke daerah tidak jaranng (hampir selalu) lewat jalan bebas hambatan dengan menggunakan helikopter. Dia tidak tahu Sumsel sekarang jalanannya hancur lebur seperti hidup ditahun ‘80-an. Kalau memang Dia tahu kondisi ini dan membiarkannya,  kelewatan dan keterlaluan (kebangetan) pasti.

Sejarah mencatat bahwa  waktu Ir. H. Syahrial Oesman jadi Gubernur Sumatera Selatan seluruh jalanan Sumatera Selatan hampir tidak ada yang rusak dan jalanan yang melintas di antara Prabumulih – Baturaja merupakan jalanan terbaik yang pernah ada. Tikungan sempit diperlebar, tikungan yang tajam diluruskan dan seterusnya.

Tapi apa yang terjadi sejak Pak Alex jadi Gubernur sejak 8 tahun yang lalu....?mobil-mobil batubara ber-tonage berat dan berbadan besar melintas dengan berfoya-foya dijalanan. Mobil log kayu dengan kapasitas yang bukan main berbondong-bondong dengan gagahnya dijalanan Sumatera Selatan.  Saat ini bahkan lebih parah lagi, kalau dulu mobil tersebut melintas dari pukul 18.00 WIB s. Pukul 06.00 WIB (malam hari) sekarang semuanya bebas.  Sementara jalanan jarang sekali diperbaiki.

Pun sama dengan Presiden  Jokowi. Saat ini tidak banyak yang bisa diharapkan. Beliau sangat sibuk mengurus tetek bengek  yang terkadang tidak perlu. Hal ini semakin membenarkan statement Bu Mega bahwa Jokowi adalah petugas partai.

Akibatnya, Pembangunan menjadi  terlantar terutama infrastruktur jalan. Dimana-mana saat ini hampir semua jalanan di provinsi terkaya kelima di nusantara ini Sumatera Selatan menjadi rusak parah dan hancur lebur seperti bubur. Kalau pun ada pembangunan dan pemeliharaan jalan hanya tambal sulam saja dan tidak sebanding dengan kerusakannnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun