Dua peristiwa besar hari ini telah ditorehkan oleh Kota Prabumulih yang mengusung tema “berbeda” untuk menjadi branded dalam pengenalan kotanya. Kata “berbeda” tersebut digunakan untuk menjadi pelecut sekaligus penyemangat dalam membangun Kota Prabumulih. “berbeda” itu bukan untuk menunjukkan hegemoni Kota Prabumulih terhadap Kabupaten/Kota lain di Sumatera Selatan, tetapi digunakan untuk trigger dalam mengisi dan menginovasi serta menginspirasi Kabupaten/Kota lain sebagai amanah dari Visi Prbaumulih PRIMA (Prestasi, Religius, Inovatif, mandiri dan Aman).
Dua peritiwa besar itu yaitu :
- Pemecahan rekor MURI terhadap pembangunan rumah baru bagi masyarakat miskin yang tidak menggunakan dana APBD Kota Prabumulih; dan
- Pemecahan rekor MURI terhadap 2.098 pasangan Isbath Nikah bagi masyarakat Kota Prabumulih yang perkawinannya belum tercatat secara resmi.
Rumah tersebut dibangun dengan uang zakat/infak/sadaqah dari kurang lebih 5.000 pegawai yang tercatat di Prabumulih dan setiap bulannya mampu mengumpulkan uang sebanyak kurang lebih 300 juta/bulan. Uang tersebut kemudian disalurkan ke rekening Baznas Kota Prabumulih dan dibangunkan sebanyak kurang lebih 10 rumah/bulan.
Lebih menggembirakan lagi adalah pembangunan rumah baru tersebut juga diikuti dengan pemasangan gas, listrik dan PDAM Gratis serta diberikan sertifikat prona gratis oleh BPN. Penerima manfaat dari bangun rumah baru tersebut juga diikuti dengan pelatihan terhadap anggota keluarga yang masih produktif dan diberikan bantuan usaha seperti gerobak bakso, gerobak tekwan, kolam ikan terpal, mesin las, mesin jahit sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Pemecahan rekor selanjutnya adalah meng-isbath nikah-kan kurang lebih 2.098 pasangan yang belum tercatat secara resmi di NKRI yang mengakibatkan kesulitan administratif mereka sebagai warga negara seperti pembuatan Akte Kelahiran dan sebagainya.
Dr. Fauzan yang mewakili Ketua MA menyebutkan bahwa dengan isbath nikah ini seluruh pasangan ini akan mendapatkan status yang jelas dan kemudahan administratif yang banyak dan akan tercatat secara resmi di DUKCAPIL. Isbtah nikah ini sekaligus dapat menormalkan proses administrasi kependudukan terhadap masyarakat Kota Prabumulih.
Ketua Apeksi Dr. Sarimun dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan bahwa peristiwa yang ada di Prabumulih hari ini akan dimasukkan didalam buku best practice yang akan disebar tidak hanya di 98 Kota anggota Apeksi tetapi juga akan disebar keseluruh negara anggota ASEAN. Beliau mencatat sebelumnya belum pernah ada pembangunan rumah baru yang tidak menggunakan dana APBD diseluruh Kota di Indonesia. Dan, beliau juga menjelaskan (persis sama juga yang dijelaskan oleh Direktur MURI) bahwa Provinsi Irian baru mengisbath-nikahkan kurang lebih 100 pasangan dan di Aceh kurang lebih 300 pasangan.
Dengan langkah yang mantap, Direktur Eksekutif APEKSI memberikan rekomendasi terhadap Kota Prabumulih untuk memecahkan rekor MURI tersebut.