By. Fikri Jamil Lubay
Hari minggu ini adalah H-1 Hari Ulang Tahun Kota Prabumulih ke-15 tahun yang bertemakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka menekan dan menurunkan kemiskinan. Perbaikan kesejahteraan keluarga miskin menuju keluarga sejahtera dan berkualitas menjadi topik penting yang mendasari peringatan HUT Kota kali ini.
Hampir seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam seluruh rangkaian acara dikemas sedemikian rupa oleh panitia besar HUT Kota Prabumulih ke lima belas tahun ini agar bisa menjadi daya ungkit dan daya dorong dalam menghidupi UMKM yang ada di Kota Prabumulih.
Acara pagi ini dimulai dengan pungut sampah bersama ribuan masyarakat Prabumulih dari selesai sholat subuh menuju sebuah titik yang bernama Taman Prabujaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Prabumulih.
Masa yang hampir berjumlah 15 ribu orang tumplek blek dilapangan dan diseputaran Taman Kota Prabujaya, tumpah ruah sampai ke jalanan A. Yani yang sudah terpasang tenda stand yang digunakan untuk pameran hasil pembanguan dan produk UMKM yang ada di Prabumulih.
Gerakan UMKM bersama perusahaan yang tergabaung dalam forum CSR-PKBL Kota Prabumulih dan SKPD yang ada di Kota Prabumulih membuat miniatur kepedulian itu menjadi lebih bermakna seiring sejalan dan gotong royong yang memudahkan masyarakat mendapatkan akses terhadap pelayanan pemerintah.
Bersamaan dengan itu juga pagi ini,telah dilepas peserta lari 10 km. Dan telah dibagikan banyak door prize yang mengikuti rangkaian acara yang sangat meriah ini. Pagi hari ini semakin ceria dengan diundinya hadiah door prize pemegang tabungan yang menabung di Bank Sampah Prabumulih dan mendapatkan hadiah sebuah sepeda motor.
Benar-benar, Kota Prabumulih tetap memperhatikan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan ditengah euforia kemenangan otonomi daerah sebagai simbol keberlanjutan reformasi.
Prabumulih Memang Berbeda...?
Dua peristiwa besar hari ini telah ditorehkan oleh Kota Prabumulih yang mengusung tema “berbeda” untuk menjadi branded dalam pengenalan kotanya. Kata “berbeda” tersebut digunakan untuk menjadi pelecut sekaligus penyemangat dalam membangun Kota Prabumulih. “berbeda” itu bukan untuk menunjukkan hegemoni Kota Prabumulih terhadap Kabupaten/Kota lain di Sumatera Selatan, tetapi digunakan untuk trigger dalam mengisi dan menginovasi serta menginspirasi Kabupaten/Kota lain sebagai amanah dari Visi Prbaumulih PRIMA (Prestasi, Religius, Inovatif, mandiri dan Aman).
Dua peritiwa besar itu yaitu :
- Pemecahan rekor MURI terhadap pembangunan rumah baru bagi masyarakat miskin yang tidak menggunakan dana APBD Kota Prabumulih; dan
- Pemecahan rekor MURI terhadap 2.098 pasangan Isbath Nikah bagi masyarakat Kota Prabumulih yang perkawinannya belum tercatat secara resmi.
Rumah tersebut dibangun dengan uang zakat/infak/sadaqah dari kurang lebih 5.000 pegawai yang tercatat di Prabumulih dan setiap bulannya mampu mengumpulkan uang sebanyak kurang lebih 300 juta/bulan. Uang tersebut kemudian disalurkan ke rekening Baznas Kota Prabumulih dan dibangunkan sebanyak kurang lebih 10 rumah/bulan.
Lebih menggembirakan lagi adalah pembangunan rumah baru tersebut juga diikuti dengan pemasangan gas, listrik dan PDAM Gratis serta diberikan sertifikat prona gratis oleh BPN. Penerima manfaat dari bangun rumah baru tersebut juga diikuti dengan pelatihan terhadap anggota keluarga yang masih produktif dan diberikan bantuan usaha seperti gerobak bakso, gerobak tekwan, kolam ikan terpal, mesin las, mesin jahit sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Pemecahan rekor selanjutnya adalah meng-isbath nikah-kan kurang lebih 2.098 pasangan yang belum tercatat secara resmi di NKRI yang mengakibatkan kesulitan administratif mereka sebagai warga negara seperti pembuatan Akte Kelahiran dan sebagainya.
Dr. Fauzan yang mewakili Ketua MA menyebutkan bahwa dengan isbath nikah ini seluruh pasangan ini akan mendapatkan status yang jelas dan kemudahan administratif yang banyak dan akan tercatat secara resmi di DUKCAPIL. Isbtah nikah ini sekaligus dapat menormalkan proses administrasi kependudukan terhadap masyarakat Kota Prabumulih.
Ketua Apeksi Dr. Sarimun dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan bahwa peristiwa yang ada di Prabumulih hari ini akan dimasukkan didalam buku best practice yang akan disebar tidak hanya di 98 Kota anggota Apeksi tetapi juga akan disebar keseluruh negara anggota ASEAN. Beliau mencatat sebelumnya belum pernah ada pembangunan rumah baru yang tidak menggunakan dana APBD diseluruh Kota di Indonesia. Dan, beliau juga menjelaskan (persis sama juga yang dijelaskan oleh Direktur MURI) bahwa Provinsi Irian baru mengisbath-nikahkan kurang lebih 100 pasangan dan di Aceh kurang lebih 300 pasangan.
Dengan langkah yang mantap, Direktur Eksekutif APEKSI memberikan rekomendasi terhadap Kota Prabumulih untuk memecahkan rekor MURI tersebut.
Dengan diiringi do’a oleh seluruh masyarakat Kota Prabumulih Gubernur Sumatera Selatan yang diikuti oleh Direktur MURI, Direktur Apeksi dan perwakilan dari Mahkamah Agung membubuhkan tanda tangan dilapak bangun rumah baru yang telah disediakan oleh Panitia, dan mereka pun secara bergilir menjadi saksi dalam simulasi isbath nikah yang dilakukan oleh pihak Pengadilan Agama Muara Enim.
Sertifikat MURI sudah didapat oleh Kota Prabumulih. Sekarang tinggal motivasi-motivasi dan rakaian pekerjaan inovatif selanjutnya yang menunggu kreatifitas lebih besar dari seluruh stakeholder yang ada di Prabumulih demi jaya dan tegaknya Kota Prabumulih.
Jaya terus Prabumulih. Dirgahayu 15 Tahun kota ku tercinta....!!!!
Fikri Jamil Lubay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H