Inisiatif brilian dari Walikota Prabumulih saat itu adalah dengan mengumpulkan zakat/infak/sodaqoh dari para pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Prabumulih khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memulai duluan membangun baru (bukan membedah) RTLH milik sendiri. Kegiatan ini pun mendapatkan dukungan dari seluruh PNS yang ada di Kota prabumulih. Penyaluran dana dan pengerjaannya melalui Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Prabumulih. Dipermulaan kegiatan, melalui zakat/infak/sadaqah Pegawai Pemkot Prabumulih tersebut dapat membangun sebanyak 84 RTLH sepanjang tahun 2014.
Imbasnya adalah Baznas dapat membedah 10 RTLH per bulan pada tahun 2015. Sepanjang tahun 2015 itu Pegawai Pemkot Prabumulih dapat membangun 120 RTLH milik sendiri. Data diatas juga menunjukkan kemampuan pegawai dalam memberikan zakat/infak dan sadaqah setiap bulan dilingkungan pemerintah Kota Prabumulih untuk membantu pengentasan kemiskinan.
Bappeda Prabumulih sebagai bagian integral dari TKPKD Kota Prabumulih telah menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Kota Prabumulih pada tahun 2014. SPKD Kota Prabumulih tersebut menjadikan zakat/infak/sodaqoh Pegawai Pemkot Prabumulih  sebagai unsur utama dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Prabumulih selama lima tahun kedepan.
Data Masyarakat Miskin Kota Prabumulih yang telah dikumpulkan selalu di-update, divalidasi dan diverifikasi oleh Tim Bappeda Kota Prabumulih. Data tersebut kemudian dipertajam kembali, dianalisis serta disajikan dalam sebuah proposal yang berisi data BNBA Masyarakat Miskin Kota Prabumulih. Proposal tersebut telah disampaikan ke beberapa stakeholder baik unsur Pemerintahan Pusat, Provinsi dan forum CSR-PKBL Kota Prabumulih. Kegigihan tim tersebut menunjukkan hasil  yang sangat menggembirakan dengan disambutnya proposal yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Prabumulih terutama oleh Pemerintah Pusat dan Forum CSR-PKBL Kota Prabumulih. Melihat para pegawai Pemerintah Kota Prabumulih  bahu-membahu dan serius mengentaskan kemiskinan, maka pemerintah pusat melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya/BSPS (waktu itu Kementerian Perumahan Rakyat) membantu penyelesaian terhadap 756 RTLH milik sendiri pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 melalui BSPS juga, Pemerintah Pusat (Kementerian PU dan Perumahan Rakyat) membantu sebanyak 260 RTLH Milik sendiri.
Disaat yang bersamaan, tidak mau kalah dengan Pemerintah Pusat dan Para Pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, Forum CSR-PKBL pun ikut turun tangan dalam membangun RTLH Masyarakat Miskin Milik sendiri tersebut. Forum yang digawangi oleh PT. Pertamina Asset II dan difasilitasi oleh Bappeda Kota Prabumulih Pada tahun 2014 membangun baru sebanyak 9 RTLH milik sendiri. Gerakan yang dilakukan oleh PT. Pertamina Asset II itu diikuti juga oleh perusahaan lain seperti Bank Sumselbabel, BRI, Bank Mandiri, PT. Bina Mitra Artha, PT. Budi Kumbang. Mereka membangun masing-masing satu buah rumah.
Selanjutnya, pada tahun 2015, forum CSR-PKBL Kota Prabumulih membangun 18 RTLH kembali. Perusahaan yang terlibat meliputi PT. Pertamina Asset II, Bank Sumselbabel, PT. Titis Sampurna, BRI cabang Kota Prabumulih, Bank Syari’ah Mandiri, RS Fadillah Medical Center (FMC). Keterlibatan forum CSR-PKBL Kota Prabumulih itu, diawal tahun 2015  itu menghasilkan penghargaan dikancah nasional yaitu 2 (dua) buah CSR award untuk Pemda Baik (Prabumulih) dan Tokoh Baik (Ir. H. Ridho Yahya, MM/Walikota Prabumulih).
Saat ini pada semester pertama tahun 2016, dengan tidak lagi menggunakan dana APBD Kota Prabumulih dan pelibatan berbagai stakeholder yang ada di Kota Prabumulih itu dapat membangun kurang lebih 1340 RTLH.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan dan  share penuntasan secara bersama-sama Pemkot Prabumulih-Baznas (zakat/Infaq/Sadaqah)-Forum CSR/PKBL-Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sampai dengan akhir tahun 2016 :