Para petani yang dahulunya adalah petani produktif itu harus kehilangan lahannya untuk mencari nafkah. Uang hasil ganti rugi lahan tersebut mereka belikan rumah, mobil dan hal-hal yang konsumtif lainnya. Akibatnya bisa dibayangkan 10 – 20 tahun lagi mereka menjadi “pengemis” dirumahnya sendiri.
Tapi mungkin Bapak Susno Duadji sudah baca berita di laman banyuasin.online yang berjudul Air Limbah PT DRP Milik Susno Duadji Mencemari Kebun Warga dan Sungai.
Dikutip dari banyuasin.online, Miguensyah (Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Lahat) menjelaskan bahwa PT Dian Rana Petrojasa (DRP) adalah salah satu perusahaan tambang batubara milik Komjen Pol Susno Duadji.
Miguensyah menjelaskan, tumpukan disposal dari PT. DRP mengalami longsor. Akibatnya air limbah disposal mengalir dan masuk ke pinggir kebun Pak Mailan. Di kebun Pak Mailan ditanami tanaman karet. Akibat air limbah batubara masuk ke pinggir kebun Pak Mailan maka sejumlah karet Pak Mailan banyak yang mati.
Disamping itu juga, hasil uji sampel yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Pemkab Lahat telah membuktikan kadar asam sungai kecil diseputaran kebun Pak Mailan nya antara 3,5 hingga 3,8 pH.
Foto ini juga mungkin masih segar dalam ingatan Bapak Susno Duadji (Mohon maaf, biar tidak ada dusta diantara semua Pak Susno) untuk mengingatkan semua.
Rujukan :
http://banyuasinonline.com/air-limbah-pt-drp-milik-susno-duadji-mencemari-kebun-warga-dan-sungai/)
http://palembang.tribunnews.com/2016/06/13/susno-duadji-soroti-jalan-lingkar-prabumulih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H