Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zaskia Gotik dan Rindu Penataran P-4

24 Maret 2016   09:54 Diperbarui: 24 Maret 2016   11:28 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. FIKRI JAMIL LUBAY

 

Masih ingat dengan P-4. Seandainya orang-orang yang terlibat pada acara dahsyatnya RCTI adalah orang-orang yang pernah sekolah dizaman kami dahulu mungkin tidak akan pernah ada peristiwa buliyying terhadap artis Zaskia Goyang Itik (GOTIK). Si Gotik yang selalu menyebut dirinianya “Eneng” yang identik dengan simbol keluguan, lebih ndeso namun sering sekali melakukan kekonyolan termasuk menggoyang sila kelima dengan pantatnya. Dia tidak tahu apa,  sesungguhnya “pantat”-lah merupakan anggota tubuh (tempat) yang sering menjadi sumber masalah.

Zaskia Gotik atau juga yang lainnya mungkin adalah salah satu orang dari kebanyakan rakyat Indonesia kekinian yang mengenal Pancasila secara dangkal. Jangankan ingat dengan lambang yang mewakili sila ke-5 dari Pancasila, namun juga jangan-jangan dia tidak hapal diluar kepala  secara berurutan dengan isi kelima sila didalam Pancasila.

Pancasila yang dilahirkan melalui perdebatan panjang yang disampaikan oleh Pendiri-Pendiri Bangsa merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang memiliki sifat kemurnian mendasar sebagai perwakilan kehidupan bermasyarakat, bernagsa dan bernegara. Sehingga Pancasila oleh Bung Karno dan kawan-kawan disebutkan memiliki arti penting dan lahir secara tidak serta-merta dan tidak sembarangan,  karena Pancasila lahir dari akar kehidupan rakyat Indonesia dari Sabang Sampai-Merauke, Dari Timur ke Barat, Dari Utara Keselatan dan dari Darat Ke Lautan. Sisipan awal Pancasila oleh beberapa tokoh Islam yang radikal yang ingin menyisipkan kata-kata “Islam” disila pertama menjadi perdebatan hangat saat itu. Namun dengan semangat kebersatuan, kepiawaian, kenegarawanan yang matang menjadikan sila pertama pancasila “cukup” berakhir dengan...”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Intinya adalah “ Pancasila dilahirkan dari perut bumi pertiwi indonesia dan tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain didunia”.

Hal itu menunjukkan bahwa betapa tokoh-tokoh negara pada saat itu seperti Ir. Soekarno, Mr. Kasman Singodemedjo, Husni Thamrin, Mr. M. Yamin, M. Moch. Hatta  dan tokoh-tokoh lain bisa membuat suasana bangsa yang baru saja merdeka melahirkan tuntunan sekaligus pedoman yang tidak lekang oleh zaman. Mereka adalah pejuang sekaligus pujangga bangsa yang sulit dicarikan tandingannya pada saat ini.

 

Mengapa Gotik bisa menggoyang Pancasila..?

Pancasila yang lahir dari sumbu-sumbu dan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia yang menjadi falsafah hidup bermasyarakat, berbangsa  dan bernegara tidak hanya bisa difahami secara marginal dalam lafalnya saja dari Sila kesatu sampai sila kelima. Sama dengan ummat Islam, Ummat Islam tidak hanya dituntut hanya bisa membaca al-qur’an saja, namun juga harus tahu arti dan maknanya. Karena tanpa itu mustahil untuk mengamalkannya. Pancasila pun demikian. Walaupun Pancasila buatan manusia, namun sesungguhnya Tuhan telah menitipkan Pancasila kepada orang-orang yang memilki pemikiran arif nan cerdas pada saat itu untuk ditafsirkan kedalam kehidupan manusia Indonesia. Itu berkah-Nya  Allah, SWT. Tidak terkecuali kepada Zaskia Gotik dan teman-temannya serta yang empunya tayangan dahsyat serta KPI yang hampir selalu kecolongan.

Iya “kecolongan” atau bahkan kesengajaan karena keterbiasaan. Seperti pepatah  “Ala bisa karena biasa“, Mulut Mu Harimau Mu”. Zaskia Gotik sepertinya tidak pernah mendapatkan pembelajaran dan pemahaman yang baik dan mendalam serta komprehensif tentang Pancasila sehingga “membebek” saja dengan kemauan “Tuntunan” yang menjadikan “Tontonan” acara Dahsyat hari itu. Kedangkalan pemahaman bahkan ketidakpahaman itu menjadi sumber penyakit yang menjadi boomerang untuk Zaskia Gotik dan orang-orang yang terlibat diacara itu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun