Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merajut Mimpi di Hari Tidur Sedunia

18 Maret 2016   10:30 Diperbarui: 18 Maret 2016   10:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By. Fikri Jamil Lubay

 

Semua pasti pernah bermimpi dan semua pasti punya mimpi. Hari ini 18 Maret adalah hari tidur sedunia. Sayang sekali hari ini bertepatan dengan hari kerja para pegawai di Indonesia. Kalau tidak pastilah semua kita berupaya untuk tidur walaupun  sejenak memberikan ke”adil”an kepada tubuh kita yang sudah lelah mengikuti tuannya kesana kemari dan tidak diberi waktu untuk beristirahat sejenak sekedar untuk rehat memulihkan kondisi.

Tapi kita tidak perlu berkecil hati karena besok Sabtu (untuk yang 5 hari kerja) kita bisa tidur lagi.. Mari tidur, tidur lagi...mengejar dan membuai mimpi.

“Ada-ada saja tidur saja dibuatkan harinya...?”...bisik anak saya setelah membaca beberapa berita online. Pada hal kita setiap hari tidur teratur. Bahkan banyak tidurnya dari pada bangunnye..he..he...ketauan malasnya.

Terus apa hubungannya dengan mimpi dihari tidur sedunia...?

Apakah mimpi bisa dirancang alias di design sehingga setiap saat bisa mimpi indah bersama tidur yang berkualitas atau malah sebaliknya sesungguhnya mimpi tidak bisa dirancang sehingga terserah dengan mimpi baik atau mimpi buruk (nightmare) hadir disetiap tidur kita. Terus.. apakah kalau kita tidur baru boleh bermimpi..?

Anak Kecil, Tua-Muda, laki-perempuan, suami-istri pasti punya mimpi. Bisa mimpinya sama, bisa juga mimpinya berbeda... kok bisa ya..? sehingga terkadang kehadiran mimpi betul-betul menjadi penyebab orang bisa tidur nyenyak atau malah takut untuk pergi tidur gara-gara mimpi.

Karena kita bicara mimpi yang dirajut untuk membuat tidur menjadi lebih nyenyak alias tidur berkualitas maka perlu sekali diperhatikan :

1.    Tidur harus dirancang (tidur memiliki pola);

Orang yang mengalami kelelahan yang sangat sering sekali tidurnya tidak sengaja. Ketika bangun tidur bahkan tidak tahu apa yang sudah terjadi.bahkan sering sekali muncul pertanyaan setelah bangun tidur seperti : Jam berapa sekarang...? saya dimana..? aduh, saya ketinggalan kereta..? ah.. pekerjaan saya belum selesai... dan lain sebagainya. Akibatnya adalah tidak akan terjadi relaksasi maksimal terhadap tubuh yang membutuhkan istirahat total. Tubuh tidak menjadi segar karena ada proses yang hilang menuju relaksasi itu. Karena itu tidur harus dirancang baik jam mulai tidur dan jam bangun tidur. Percaya atau tidak tidur itu memiliki bio ritmik. Misalnya kalau kita terbiasa tidur pukul 10 Malam dan bangun pukul 04.00  Subuh maka tubuh secara otomatis akan mengenali untuk bangun di pukul itu dimalam-malam berikutnya. Karena itu sudah terbiasa untuk kita. Ketika kita dituntut oleh pekerjaan harus tidur pukul 02 malam maka yang akan terjadi setelah pukul 10.00 itu adalah mulut mulai menguap, tubuh mulai lemas dan pandangan mulai lemah. Dan hampir bisa dipastikan kita bangun tidak tidak lagi pukul 04.00 sebagaimana biasanya karena irama tidur kita secara tidak sengaja dan tidak disadari telah berubah.  Karena itu perlu sekali untuk merancang tidur.

2.    Durasi sesuai dengan kebutuhan;

Lamanya waktu tidur atau durasi antara individu yang satu dengan yang lain biasanya berbeda. Ada yang setengah jam saja tidur sudah cukup. Ada yang butuh delapan jam tidur baru bisa cukup. Tidur sangat terkait dengan usia yang dimiliki, semakin tua umur fisik kita semakin sedikit waktu yang dbutuhkan untuk tidur. Bayi dan anak-anak membutuhkan durasi yang lebih lama untuk tidur. Orang yang mengalami kelelahan fisik juga membutuhkan istirahat tidur yang lebih panjang. Karena itu durasi tidur sangat menentukan kualitas tidur seseorang untuk mengembalikan fungsi-fungsi syaraf fisik dan psikologis yang bersangkutan.

3.    Minimalisasi gangguan

Teman sekamar yang mendengkur tentu sangat mengganggu tidur kita. Musik yang keras yang tidak sesuai dengan kebiasaan kita menjelang tidur. Dering bunyi handphone yang hadir disaat yang tidak tepat saat tidur sangat mengganggu kualitas tidur bahkan bisa mengganggu pola tidur.

Karena itu suasana tidur perlu “dibina”. Silent-kan suara Handphone, ganti sarung bantal, selimut dan alas tidur secara reguler dan jangan sampai kotor, suhu ruangan yang nyaman, pencahayaan yang memadai dan suasana ruangan sangat membantu untuk meminimalisasi gangguan yang ada untuk kita jatuh tertidur.

Kalau sudah begitu tinggal kita merancang rajutan mimpi untuk tidur biar kita bisa bermimpi indah. Mimpi yang tidak menjadi nightmare mengisi tidur kita sehingga kita takut untuk pergi tidur. Tetapi mimpi yang membawa kita ke suasana yang luar biasa, karena mimpi sesungguhnya adalah hasil kerja otak yang bisa menjadi simbol optimisme yang bersangkutan.

Bahkan menurut wikipedia, Oneirologi berasal dari bahasa Yunani ὄνειρος / oneiros yang dalam bahasa indonesia yang berarti "mimpi" adalah cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang mimpi.  Cabang ilmu pengetahuan ini juga mencoba mencari korelasi antara mimpi dengan fungsi otak, serta pemahaman tentang bagaimana cara kerja otak selama seseorang sedang bermimpi dan kaitannya dengan pembentukan memori dan gangguan mental. Studi tentang oneirology berbeda dengan studi tentang analisis mimpi, tujuan dari studi oneirologi adalah untuk mempelajari proses terjadinya sebuah mimpi dan cara kerja sebuah mimpi bukannya menganalisis makna sebuah mimpi.

Karena itulah maka mimpi merupakan proses pembelajaran individu karena secara ilmiah sesungguhnya mimpi bisa dikontrol, dipelajari dan dipahami dan bisa dirancang. Dan mimpi tidak harus didapatkan melalui proses tidur, namun bisa juga melalui proses ber-kontemplasi imajiner.

Untuk itu, rajutlah mari mimpi baik saat tidur maupun dalam kondisi terbangun terutama bermimpilah hari ini karena hari ini adalah “Hari Tidur Sedunia....” selamat...!!!

 

***Prabumulih, 18 Maret 2016***

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun