Sore hari ketika kelas sudah bubar, rutinitas nongkrong tidak terlewati. Saya dan beberapa teman dan adik kelas menuju warung tegal bersamaan. Lagi - lagi Mamat muncul entah dari mana.
"Lo cabut lagi ya?"
"Engga, gue ada kok. Gue aja ngeliat lo kok"
"Emang lo duduk di mana?"
"Kan udah gue bilang kemaren, gue duduk di pojok"
"Ya udah kali kalo cabut bilang aja, selow sama gue"
"Engga gue ada, tadi pelajarannya kan kimia, bahasa indonesia, matematika, sama biologi kan?"
"Ya ya ya"
Setelah dialog itu ia menjauh dari saya.
***
Mamat jadi sering nongkrong di warung tegal. Aktivitasnya selalu sama. Datang pagi hari dan menghilang sebelum bel masuk, dan sudah berada ketika sekolah bubar. Tapi saya tidak pernah melihatnya sama sekali di dalam lingkungan sekolah. Yang menarik adalah ia mengikuti aturan sekolah, misalnya hari Kamis ia memakai batik sekolah, hari Jumat ia juga memakai baju muslim, kadang - kadang ia semacam sengaja mengeluarkan seragam olahraga dari dalam tasnya.