Mohon tunggu...
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama Mohon Tunggu... -

Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama (fikri)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Trensportesyen"

13 September 2010   15:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:16 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Gue masih di Kemang, tempat tadi lo naek ke trotoar. Gue belum naek lo udah maen cabut aja. Gue panggil lo kagak denger. Ya udah gue sekalian aja ngopi di warung"

Si S tidak sempat naik kembali ke motor. Si P sudah terlanjur meninggalkannya.

***

Untuk mengatasi kemacetan Jakarta, sebenarnya sejak dulu, saya punya sedikit ide yang absurd. Sangat absurd. Saya beropini jika saja Jakarta dibagi menjadi dua untuk urusan waktu, mungkin kemacetan akan menjadi setengahnya. Jadi hasil pikiran saya ketika masih berbawahan abu - abu dan berseragam lima hari adalah memisahkan Sunda Kelapa dua bagian. AM dan PM. Abis Malem dan Panas Menyengat. Saya tak pernah tahu singkatan AM dan PM sebenarnya itu apa. Cuma tahu Meridiennya saja. Hahaha.

Iya ide saya adalah membuat jam kerja Jakarta terbagi menjadi AM dan PM. Ada orang yang harus berada di tempat kerja pukul dua belas siang hingga dua belas malam tergantung shiftnya dan sebaliknya. Tetapi ide ini juga harus ditopang oleh infrastruktur yang kuat dan terintegrasi serta berkesinambungan. Bahasa kamu seperti pemerintah sekali, fik.  Iya, maksud saya, jika Jakarta terbagi dua menurut AM atau PM, maka angkutan umum dan tempat makan juga harus mendukung.

Jadi jika ide saya ini berhasil terimplementasikan dengan baik, maka nantinya Jakarta tidak macet lagi, karena kemacetan di satu jalur akan berpindah ke jalur sebelahnya. Yang satu akan berangkat kerja, yang lain baru pulang kerja. Jadi Jakarta tidak macet lagi, hanya setengah mac et. Hehehe. Tapi tentu saja tidak akan terlaksana, Fauzi Bowo lebih sibuk merawat kumisnya dan SBY padat dengan jadwal curhatnya. Eh salah, ada istilah baru untuk curhat, mbeye.

*Tadinya, saya akan menulis sebuah cerita anak. Tetapi dalam prosesnya malah menulis seperti ini.

**Tulisan ini dibuat sesuai instruksi tema bulan September, transportasi, dalam blog kumpulan spasi.

[Jogjakarta. 13 September 2010. 10:21 PM. fikri]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun