Mohon tunggu...
M Fikriansyah
M Fikriansyah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Legowo, Keputusan Hasil Pemilu adalah Mutlak

19 April 2019   10:13 Diperbarui: 19 April 2019   11:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu merupakan proses demokrasi yang berulang setiap lima tahun. Karenanya, semua pihak diharapkan bisa menerima apapun hasil yang didapat.


Belum lewat seminggu pasca Pemilu, Prabowo telah menegaskan bahwa dirinya memenangkan Pilpres 2019 berdasarkan hasil 'real count' dengan perolehan suara 62 persen.

Bagaimanapun juga, setiap orang yang turut serta dalam kontes demokrasi haruslah siap menang dan siap kalah. Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta kepada semua calon yang maju menerima dengan ikhlas hasil pemilu 2019. Termasuk kedua Paslon di Pilpres 2019 yang berebut suara rakyat.

"Jadi saya kira menang kalah itu sesuatu yang wajar karena pilihan publik itu yang menumbuhkan suara dipilih atau tidak. Saya kira ikhlas saja," ujar Sultan HB X.


Bagi para calon legislatif maupun Capres dan Cawapres, keunggulan direkapitulasi KPU-lah yang pantas disebut kemenangan. Keunggulan dihitung cepat (Quick Count) hanyalah indikasi kemenangan. Meski dengan menggunakan teknologi muktahir yang semakin cepat dan akurat, legitimasi tetaplah milik lembaga negara.

Dirinya juga mengingatkan bahwa penentu suara terbanyak di Pemilu adalah rakyat. Oleh karenanya, dirinya juga menghimbau kepada siapapun calon yang berebut kursi, haruslah menerima keputusan rakyat.

Sultan juga menganggap bahwa people power merupakan sesuatu yang tidak perlu dalam merespon hasil Pemilu.


"Ndak lah (people power)," Ya harapan saya ya Indonesia lebih baik sambung Sultan.

Pemerhati politik Hendri Satrio dari Universitas Paramadina menilai, bahwa hasil survei pada sejumlah penelitian bisa saja meleset dari hasil akhir karena adanya fenomena silent voters yang merahasiakan pilihannya.


Keberadaan responden yang merahasiakan pilihannya itu, tentu tidak dapat diukur oleh lembaga -- lembaga survei sehingga hasil akhir pemilu bisa jauh berbeda dari hasil survei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun