Mohon tunggu...
Fikri ahmad Faadhilah
Fikri ahmad Faadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Kampus menghijau

Mahasiswa UIN SAIZU FEBI EAT, SLEEP, PODCAST, WORK, GAME, REPEAT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sang Inovator Pembentuk Masa Depan Pendidikan dengan Kurikulum Merdeka Belajar

1 Mei 2024   12:28 Diperbarui: 1 Mei 2024   12:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan kedua datang dari kompleksitas implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di lapangan. Sang inovator harus merancang strategi yang terukur dan efektif untuk memperkenalkan konsep ini kepada para pendidik, orang tua, dan seluruh stakeholders pendidikan. Ia harus mengatasi berbagai hambatan teknis dan administratif, memastikan bahwa pelaksanaan kurikulum ini berjalan lancar dan berdampak positif bagi seluruh peserta didik.

www.pixabay.com
www.pixabay.com

Namun, sang inovator tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ia membangun jaringan kerja yang solid, mengajak berbagai pihak untuk bergabung dalam perjuangannya. Bersama-sama, mereka saling memberi dukungan, bertukar ide, dan mencari solusi atas setiap tantangan yang dihadapi. Keberhasilan Kurikulum Merdeka Belajar menjadi hasil kolaborasi yang kokoh antara visi sang inovator dan kerjasama tim yang solid. Dampak positif dari Kurikulum Merdeka Belajar pun mulai terasa. Selain itu, Kurikulum Merdeka Belajar juga membuka pintu lebar bagi perkembangan kreativitas dan bakat anak bangsa. Anak-anak dapat mengeksplorasi minatnya di berbagai bidang, baik itu seni, olahraga, teknologi, atau sains. Mereka diberi kesempatan untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna, sehingga proses pembelajaran tidak lagi terasa sebagai beban, melainkan sebagai petualangan yang mengasyikkan.

Lebih dari itu, Kurikulum Merdeka Belajar juga menumbuhkan semangat keberagaman dan inklusivitas di dalam lingkungan pendidikan. Setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan, diberi ruang untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Ini menciptakan lingkungan belajar yang merangsang pertumbuhan pribadi dan sosial yang sehat, serta menguatkan rasa kebanggaan akan identitas dan budaya bangsa.

Melalui perjalanan sang inovator dan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, paradigma pendidikan yang terkotak-kotak mulai terkikis. Masa depan pendidikan Indonesia tampak semakin cerah, dengan generasi muda yang dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global di abad ke-21.

Dalam melanjutkan perjalanan sang inovator dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar, tantangan-tantangan baru pun terus muncul. Salah satunya adalah dalam memastikan kesetaraan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Meskipun konsep Kurikulum Merdeka Belajar menjanjikan kebebasan belajar yang luas, namun masih banyak anak-anak yang terbatas aksesnya terhadap pendidikan berkualitas. Contohnya, di dataran timur papua, ataupun di pesisir Indonesia. Masih banyak sekali yang di sekolahnya belum diberikan jaminan penuh untuk pendidikan. Bahkan, dari segi tempat belajar masih banyak yang rusak. Dari kursi, meja, ATK hingga papan tulis pun sudah tidak layak dipakai. Ditambah dengan akses internet yang belum terinstal dengan baik. Membuat adanya hambatan pada segi pembelajaran.

Di sisi lain, mereka yang tinggal di kota-kota besar bahkan lebih buruk lagi. Dimana Teknologi, internet, dan sumber daya pendidikan tersedia di mana-mana, termasuk perpustakaan online dan offline. akan tetapi, Pelajar (dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi) bahkan kurang tertarik. Seharusnya dengan kemudahan yang sudah melimpah. Bahkan, setingkat kebijakan pun juga yang banyak dampak baiknya di wilayah kota-kota besar. Seharusnya, menciptakan sebuah karya atau prestasi yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Sang inovator harus bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap anak dari sabang sampai merauke, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati manfaat dari Kurikulum Merdeka Belajar. Selain itu, tantangan implementasi yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan juga menjadi fokus perjuangan sang inovator. Dibutuhkan pelatihan dan pembekalan yang memadai bagi para pendidik agar mampu mengadaptasi diri dengan konsep baru ini.

Terlepas dari semua rintangan ini, sang inovator tetap gigih. Sebaliknya, ia justru semakin termotivasi untuk terus bergerak maju, mencari solusi inovatif dan melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan dalam upayanya. Ia percaya bahwa dengan bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta, semua hambatan dapat diatasi dan Kurikulum Merdeka Belajar dapat diimplementasikan di seluruh negeri.

Kita masuk ke dunia Kurikulum merdeka belajar. Diawal kita melihat begitu banyaknya polemik yang sampai saat ini masih terus diperbaiki oleh orang-orang pemangku jabatan. Mulai dari administrasi yang hanya jadi tujuan utama, infrastruktur hanya sekedarnya. Hingga, ke tingkat implementasi dari kurikulum tersebut kepada peserta didik.

Mari kita perluas wawasan kita bersama sang inovator. Terlepas dari polemik di atas, Dampak positif dari Kurikulum Merdeka Belajar semakin nyata. Kurikulum ini tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga membantu siswa mengembangkan karakter dan kepribadian mereka. Anak-anak tidak hanya diajarkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga nilai-nilai seperti kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab, yang akan membantu mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat dan kompetitif di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun