Mohon tunggu...
Fikri Rahmadian
Fikri Rahmadian Mohon Tunggu... Lainnya - Deguns Media

Tulisan yang baik akan memberikan pemahaman yang baik untuk setiap hal yang dilakukan dengan niat yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

LPN Gunung Sindur Lakukan Kontribusi Nyata Dukung Program Ketahanan Pangan Menteri Imipas

14 Januari 2025   06:56 Diperbarui: 14 Januari 2025   06:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LPN Gunung Sindur Lakukan Kontribusi Nyata Dukung Program Ketahanan Pangan Menteri Imipas (Sumber Gambar: Humas Deguns)

BOGOR - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, kembali menunjukkan kontribusinya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan melakukan serangkaian kegiatan dalam bidang ketahanan pangan yang melibatkan warga binaan yaitu kegiatan kemandirian penggilingan padi, budi daya ayam petelur, budi daya ikan nila dan gurame, Jum'at (10/01).


Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi menyampaikan Proses produksi  penggilingan padi dimulai dengan penerimaan gabah dari petani atau pemasok. Gabah yang diterima akan diperiksa kualitasnya untuk memastikan tidak ada kotoran atau batu yang ikut terbawa. Selanjutnya, gabah akan dibersihkan melalui proses pembersihan awal, yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran seperti debu, jerami, dan kulit yang masih menempel.

Setelah tahap pembersihan, gabah kemudian dikeringkan jika kadar airnya terlalu tinggi, agar tidak mengganggu proses penggilingan. Gabah yang sudah siap akan dimasukkan ke dalam mesin penggilingan, yang terdiri dari beberapa tahapan, seperti pengupasan kulit luar (giling sekam), penggilingan beras, dan pemisahan antara beras putih dan kulit padi.

Proses penggilingan dilakukan secara bertahap menggunakan mesin-mesin yang telah dirancang untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi. Pada tahap akhir, beras yang telah digiling akan dipisahkan dari pecahan atau beras yang rusak. Beras siap dikemas dan dipasarkan sesuai dengan permintaan pasar.

Untuk memastikan kualitas, penggilingan padi juga dilengkapi dengan kontrol mutu yang ketat, di antaranya pemeriksaan kandungan air beras, kadar patah beras, serta penanganan penyimpanan beras agar tetap terjaga kebersihannya. Seluruh proses ini bertujuan untuk menghasilkan beras yang berkualitas dan siap konsumsi.

Dengan demikian, penggilingan padi tidak hanya berfungsi sebagai proses produksi, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual gabah menjadi beras yang berkualitas tinggi.

Pada awal bulan Nopember 2024 mendatangkan mesin Penggilingan Padi dan peralatan pendukung lainnya.  Lama Proses penggilingan Padi menjadi Beras memakan waktu sekitar 1 jam per 500 kg Padi dapat menghasilkan Beras sebanyak 325 Kg, Dedak sebanyak 66,5 Kg dan Sekam Padi sebanyak 83,5 Kg

Hasil produksinya berupa Beras dijual ke Mitra BAMA Lapas dan UMKM Lapas, Dedak dijual ke Pasar Perumpung, dan Sekam Padi dijual ke Petani Kembang.  Siapa Pengelolanya dilakukan oleh pihak mitra yaitu PT. Abisatya Makmur Sejahtera dan telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama pada tanggal 16 Desember 2024 selama 2 (dua) tahun.

Sedangkan Budi daya Ikan mulai 26 November 2024, dengan lama proses pemeliharaan 3 bulan, dengan pengelola Staf Kegiatan Kerja dengan di dampingi PT Integrasi Aquacultur Indonesia, bertempat di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.

Nantinya hasil produksi ikan tersebut untuk mendukung program warga binaan dalam menghasilkan produk UMKM dan pemenuhan dapur Lapas.

Proses pembesaran benih ikan Nila dari ukuran 6 cm sebanyak 5.000 ekor Awal penanaman atau penebaran ikan Nila dimulai pada tanggal 28 Nopember 2024 Akhir penanaman (Panen) diperkirakan pada tanggal 28 Maret 2025 (sekitar 4 bulan) Setelah 4 bulan diperkirakan dapat menghasilkan ikan Nila sebanyak 5.000 ekor X 95% =  4.750 ekor X 250 gram = 1.188 Kg Ikan Nila.

Sedangkan Proses pembesaran benih ikan Gurame dari ukuran 1 cm sebanyak 5.000 ekor Awal penanaman atau penebaran ikan Gurame dimulai pada tanggal 12 Nopember 2024 Akhir penanaman (Panen) diperkirakan pada tanggal 12 Nopember 2025 (sekitar 1 tahun) Setelah 1 tahun diperkirakan dapat menghasilkan ikan Gurame sebanyak 5.000 ekor X 85%  = 4.250 ekor X 250 gram = 1.063 Kg Ikan Gurame.

Lapas Narkotika Gunung Sindur terus berperan aktif terhadap budi daya telur ini dengan menyediakan 505 ekor ayam petelur, yang sudah memasuki masa produktivitas untuk bertelur, dengan mengoptimalkan tempat (kandang) budi daya ayam petelur yang sebelumnya sempat berproduksi.

Hasil produksi telur, nantinya untuk memenuhi menu makanan bagi warga binaan yang membutuhkan menu telur ayam sebanyak 18 kali menu dalam sebulannya.

Selain itu hasil produksi telur juga untuk mendukung program warga binaan dalam menghasilkan produk UMKM, yang sudah mendapatkan pelatihan pada laboratorium UMKM Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dan pasar lokal, imbuhnya

Pengelolanya dilakukan oleh pihak mitra yaitu CV. Jaenal Farm dan telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama pada tanggal 16 Desember 2024 selama 2 (dua) tahun.

Dengan adanya kegiatan kemandirian dalam bidang Ketahanan Pangan ini diharapkan, dapat memberikan pelatihan dan juga kemandirian bagi warga binaan yang akan menjelang bebas sehingga memiliki skill , pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun