Pada masa Khilafah Utsmani, para ahli sejarah sepakat bahwa zaman Khalifah Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) merupakan zaman kejayaan dan kebesaran yang pada masanya telah jauh meninggalkan negara-negara Eropa di bidang militer, sains dan politik. Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad.
Menyimak betapa besar kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala dunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam. Dunia Barat sekarang sejatinya berterima kasih kepada umat Islam.Â
Akan tetapi pada kenyataannya pihak Barat (non Muslim) telah sengaja menutup-nutupi peran besar atas jasa para pejuang dan ilmuwan muslim tersebut yang pada akhirnya terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu, umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas sumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong kembali kejayaan Islam dan umatnya.
Tetapi yang terjadi saat ini justru umat islam lah yang didiskriminasi,difitnah, disiksa, bahkan diusir dari kampung halaman mereka, dan yang lebih ekstrimnya lagi, dipaksa untuk meninggalkan islam. Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang melibatkan umat islam dunia :
Kemerdekaan Palestina direnggut Israel
Palestina adalah suatu Negara islam yang merdeka, namun seiring berjalannya waktu wilayah Palestina diambil oleh Israel. Penduduknya di usir, dibunuh, bahkan dianiaya dengan kejam.
Diskriminasi islam di Amerika
 Menurut studi Pew Research Center (2017) "Hampir setengah dari warga Muslim di AS mengaku telah mengalami diskriminasi dalam setahun ke belakang". Tiga-perempatnya mengatakan bahwa terdapat "banyak" diskriminasi terhadap Muslim, sedangkan 74% menyebut Presiden Donald Trump "tidak bersahabat" kepada mereka.
Diskriminasi islam di Eropa
Survei European Union Agency for Fundamental Rights (FRA) menyingkap bahwa diskriminasi terhadap Muslim di Eropa meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil survei yang dilakukan selama akhir 2015 hingga 2016 lalu itu memaparkan 40 persen atau dua dari lima Muslim di Eropa mengalami perlakuan tidak adil saat mencari pekerjaan dan mengakses layanan publik lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.
Diskriminasi islam di India