Mohon tunggu...
Ishlahul Fikri
Ishlahul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yakin Usaha Sampai

Langit Membumi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pantaskah Islam Didiskriminasi ??

22 Desember 2018   15:35 Diperbarui: 22 Desember 2018   16:23 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Islam adalah agama yang paling menjunjung tinggi toleransi, sejak pertama kali dibawa oleh para rasul Allah SWT. Islam sudah menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, terutama nilai toleransi dengan umat agama lain,  dalam Alquran Surat Al-Maidah ayat 48 yang artinya: "Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan". Karena ada umat selain Islam ini, maka penting umat Islam dalam bersikap toleran kepada umat lain dengan tidak mengganggu agama dan ibadah mereka yang mereka tidak mengganggu umat Islam.

Adapun kontribusi islam didunia adalah

Era Rasullah SAW (622M-632M) dan periode daulat Khulafaur Rasyidin (632M-661M)
Seorang ahli pikir Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone mengatakan:

"Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat mengadakan perubahan yang berarti. Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau 1000 tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakat yang bercelup Perancis. Hal ini terdapat pada seluruh bangsa dan umat, tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad El-Rasul (maksudnya Muhammad Rasullullah saw) sudah dapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan (23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau diperbuat oleh orang lain".

Masa kerasulan Muhammad saw pada akhir periode Madinah merupakan puncak (kulminasi) peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan dan ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, firman Allah swt menyebutkan yang artinya:

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu". [QS Al-Midah 5:3].

Periode dinasti Umayyah (661 M-750 M)

Pada masa ini islam sudah menguasai jalur perdagangan, pembangunan kantor pos, memperbaiki angkatan bersenjata, mencetak uang, dan awal mulanya dikenal seorang hakim.

Periode Dinasti Abbasiyah (750 M-1258M)

Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulat Abbasiyah lebih memprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah merupakan pencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan filsafat. Pada saat itu dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhilafahan Islam. Beberapa ilmuwan muslim pada masa dinasti abbasiyah adalah Ibnu sina (kedokteran), Al Battani (Astronom), Al Yaqubi ( Geografis),dll.

Periode setelah Dinasti Abbasiyah serta tumbangnya Tueki Utsmani

Pada masa Khilafah Utsmani, para ahli sejarah sepakat bahwa zaman Khalifah Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) merupakan zaman kejayaan dan kebesaran yang pada masanya telah jauh meninggalkan negara-negara Eropa di bidang militer, sains dan politik. Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad.

Menyimak betapa besar kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala dunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam. Dunia Barat sekarang sejatinya berterima kasih kepada umat Islam. 

Akan tetapi pada kenyataannya pihak Barat (non Muslim) telah sengaja menutup-nutupi peran besar atas jasa para pejuang dan ilmuwan muslim tersebut yang pada akhirnya terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu, umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atas sumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalam menyongsong kembali kejayaan Islam dan umatnya.

Tetapi yang terjadi saat ini justru umat islam lah yang didiskriminasi,difitnah, disiksa, bahkan diusir dari kampung halaman mereka, dan yang lebih ekstrimnya lagi, dipaksa untuk meninggalkan islam. Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang melibatkan umat islam dunia :

Kemerdekaan Palestina direnggut Israel

Palestina adalah suatu Negara islam yang merdeka, namun seiring berjalannya waktu wilayah Palestina diambil oleh Israel. Penduduknya di usir, dibunuh, bahkan dianiaya dengan kejam.

Diskriminasi islam di Amerika

 Menurut studi Pew Research Center (2017) "Hampir setengah dari warga Muslim di AS mengaku telah mengalami diskriminasi dalam setahun ke belakang". Tiga-perempatnya mengatakan bahwa terdapat "banyak" diskriminasi terhadap Muslim, sedangkan 74% menyebut Presiden Donald Trump "tidak bersahabat" kepada mereka.

Diskriminasi islam di Eropa

Survei European Union Agency for Fundamental Rights (FRA) menyingkap bahwa diskriminasi terhadap Muslim di Eropa meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil survei yang dilakukan selama akhir 2015 hingga 2016 lalu itu memaparkan 40 persen atau dua dari lima Muslim di Eropa mengalami perlakuan tidak adil saat mencari pekerjaan dan mengakses layanan publik lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.

Diskriminasi islam di India

India adalah Negara dengan mempunyai penduduk muslim ketiga terbanyak didunia setelah Pakistan. 

Akan tetapi pada saat ini, Komunitas Muslim India sudah lama menghadapi diskriminasi dengan standar hidup relatif lebih rendah. Penelitian menunjukkan, komunitas Muslim memiliki tingkat pendaftaran terendah dalam pendidikan tinggi di India, yakni 4,4 persen dari total mahasiswa masuk. 

Selain itu, Muslim juga menghadapi tingkat kemiskinan yang tinggi, yakni 25 persen atau sebanyak 370 ribu pengemis India adalah Muslim.

Diskriminasi islam di Myanmar

Kaum muslimin Rohingya di Myanmar tidak diperlakukan dengan baik. Bahkan, mereka tidak dibuat nyaman, tinggal di negaranya sendiri, mereka di bunuh dan diusir dari kampong halamannya.

Diskriminasi islam di China

Akhir-akhir ini dapat kita lihat, pemerintah China mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk suku Uighur, seperti melarang perempuan mengenakan hijab, mengumpulkan DNA warga minoritas, melarang puasa ramadhan, sering terjadi penganiayaan oleh pemerintah china, dilarang sholat dan membaca al-quran,di paksa mempelajari doktrin komunis, dan di asingkan ke kamp-kamp khusus.  Agar mereka semakin tidak bebas untuk mendapatkan haknya dan semakin terjepit.

Dari beberapa contoh peristiwa di atas, islam selalu menjadi korban, islam selalu di fitnah,islam  dibilang agama teroris. Padahal islam adalah agama yang menjunjung tinggi kerukunan umat agama dan cinta kedamaian. Namun, disaat kami menjadi minoritas kenapa kami di tindas?.

Mungkin kita butuh juga dukungan Negara super power seperti agama-agama lain, seperti Kristen didukung Uni Eropa, Komunis didukung Rusia dan China, Yahudi didukung Israel dan Amerika, Hindu didukung India, sedangkan islam? islam tidak ada yang mendukung penuh, walaupun banyak Negara islam dan juga Negara yang berpenduduk muslim yang banyak, mereka lebih banyak diam,takut, mengecam dengan tidak jelas dan  tidak ada yang mendukung secara penuh. Saya pribadi menaruh harapan besar kepada Turki dengan kepemimpinan presiden Erdogan, dan juga kepada Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia.

 Di Indonesia islam adalah mayoritas, kita tidak pernah mendiskriminasi umat agama lain, kami juga berharap saudara-saudara kami di belahan dunia lain, juga mendapatkan kedamaian,keamanan, kenyamanan, dan kemerdekaan seperti kami.

#Islam Cinta Damai

#Janganfitnahkami

#SaveUighur

#YAKUSA

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun