Mohon tunggu...
Money

Sistem Tenaga Kerja atau Buruh dalam Ekonomi Islam

18 Maret 2019   08:55 Diperbarui: 18 Maret 2019   11:55 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Dari Abu Dzar  dia berkata, Aku pernah bertanya Rasulullah SAW,' Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab: "Beriman kepada Allah dan berjihad pada jalan-Nya.' 

Aku bertanya, "Hamba sahaya yang bagaimanakah yang paling utama?' Rasulullah SAW menjawab: "Hamba sahaya yang paling baik menurut pemiliknya dan paling mahal harganya."

Aku bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak bisa mengerjakan-nya?" Rasulullah SAW menjawab, "Kamu bisa membantu orang yang bekerja atau berkerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan." 

Aku bertanya  lagi, "Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebagian dari amalan?" Rasulullah SAW menjawab. "Kamu hendaklah menghentikan kejahatanmu terhadap orang lain karena hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu."

Tak perlu ditanyakan lagi, bahwa keadilan sosial dan ekonomi yang dengan jelas ditekankan oleh islam juga menginginkan seorang Muslim memiliki performa yang efisien dalam menjalankan fungsi yang menjadi bagian dari pekerjaannya. (Muhammad Fuad Abd Baqi: 175)

Kebugaran fisik amatlah penting bagi efisiensi tenaga kerja. Seorang pekerja yang sehat dan kuat akan lebih produktif dan efisien daripada pekerja yang lemah dan sakit-sakitan. Demikian pula, pekerja yang dapat dipercaya lagi jujur yang menyadari tugasnya akan lebih komit dan lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan pekerja yang tidak jujur. Kualitas pekerja seperti itu telah diberikan oleh Al-Qur'an bagi seorang tenaga kerja biasa di dalam cerita tentang Nabi Musa di dalam ayat berikut ini: Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Hai ayahku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS. al-Qashas [28]: 26)

Jadi, seorang pekerja hendaklah kuat secara fisik lagi dapat diper- caya dan harus melayani orang yang mempekerjakannya dengan rajin, efisen, dan jujur.

Bagi seorang pekerja mental, pentinglah baginya memiliki pengetahuan dan kemampuan dan dengan demikian ia mampu memberi layanan di dalam posisinya secara bertanggung jawab.

Sumber daya alam

Allah menciptakan manusia dengan maksud agar memakmurkan bumi, dalam arti mereka memanfaatkan sumber daya alam di bumi dan menjadi tenaga-tenaga yang bertugas mengelola dan memproduksi hasil-hasil bumi sehingga tercapai kesejahteraan hidup, Allah berfirman dalam surah 11/Hud ayat 61, yang artinya:

"Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu memakmurkannya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun