Namun, ada warga lokal bernama Baicoli yang selama bertahun-tahun berteman dengan Nakamura. Pertemuan mereka berdua bermula ketika Baicoli berburu babi di hutan, hingga saat itu persahabatan pun dijalani dengan cukup baik. Kisah yang di sampaikan oleh Faizal ini merupakan pengakuan dari Luther anak dari Baicoli.
Sebelum meninggalnya Baicoli, ia berpesan kepada Luther untuk melanjutkan pertemanan dengan Nakamura. Sehingga Luther lah yang melaksanakan kebiasaan ayahnya untuk membangun hubungan itu dengan membantu kebutuhan-kebutuhan Nakamura selama beberapa tahun.
Sampai pada 1974, Luther yang tidak memiliki anak, untuk mewarisi amanah itu ia memilih untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk menjemput Nakamura dan memulangkannya.Â
Laporan tersebut di gubris oleh komandan Pangkalan Udara TNI AU yang di pimpin langsung oleh kapten Supardi. Sehingga dibentuk lah tim penjemputan beranggota 20 orang. Dan Faizal di ikut sertakan dalam penjemputan tersebut, dia salah satu Kontributor RRI Ternate di Pulau Morotai.
Setelah tiba di hutan Pilowo, mereka sempat bermalam karena mengigat hari mulai gelap. Kemudian di malam hari, mereka mencoba siasati metode pengepungan Nakamura. Alhasil ada seorang Sersan Mayor bernama Anthony yang fasih berbahasa Jepang, dan mengajarkan kepada seluruh rekan-rekan yang ikut pada waktu itu untuk mempelajari lagu kebangsaan Jepang. Selain itu mereka juga membawa foto Presiden Soeharto sebagai kepala negara dan foto Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka.
Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan menuju persembunyian Nakamura. Hanya saja saat kedatangan militer Nakamura tidak sedang berada di gubuk sederhana tempat ia tinggal. Sehingga mereka pun bersembunyi sembari menunggu Nakamura tiba.
Ketika menunggu beberapa jam, Nakamura pun tiba, dan tim penjemputan bergegas mengepungnya. Ia awalnya terlihat tegang, dan perlahan-lahan mulai masuk dalam gubuk. Sesuai skenario tim kemudian menyayikan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo serta mengibarkan bendera Jepang dan Merah Putih sekaligus menunjukkan foto Presiden Soeharto dan Kakui Tanaka. Sontak ia berdiri tegak dalam keadaan siap, tim akhirnya menodongkan senjata kepadanya, sehingga Nakamura menyerahkan diri.
Setelah itu Anthony coba menjelaskan kepada Nakamura mengunakan bahasa Jepang, bahwa wilayah yang ia tempati sekarang ini telah merdeka 29 tahun yang lalu, dan masuk dalam wilayah teritorial Indonesia. Karena Jepang telah menyerah pada sekutu tahun 1944.
Ketika tim memeriksa tempat persembunyian Nakamura berbentuk gubuk seluas 2x2 meter. Mereka menemukan tumpukan kayu yang suda melengkung. Kayu itu di jadikan tempat tidur, selain itu juga berdasarkan keterangan Anthony, hal itu dilakukan Nakamura tidak hanya untuk tempat tidur, tetapi sebagai pembakaran dirinya ketika suatu saat ia tidak lagi memiliki tenaga untuk bertahan hidup.
Sementara di langit-langit gubuk, tim menemukan satu buah senjata yang di rawat selama 30 Tahun. Dan di lantai yang terbuat dari tanah terdapat 14 peluru aktif. Serta minyak babi untuk membersihkan senjata dan mengunakan sebagai bumbu makanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI