Mohon tunggu...
Pendidikan

Feast Menyadarkanku Bahwa Musik adalah Senjata yang Berbahaya

17 Desember 2018   14:35 Diperbarui: 17 Desember 2018   17:17 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tengah malam hampir memasuki dini hari, berbarengan dengan saya yang masih terjaga karena tugas-tugas kuliah, .Feast mengeluarkan sebuah mini album berjudul "Beberapa Orang Memaafkan". Berbekal rasa keingintahuan yang tinggi, saya buka platform pemutar musik digital untuk mendengarkan lagu-lagu dari mini album .Feast yang baru. 

Saya cukup terkejut dengan track pertama. Bukan karena sound, maupun aspek musikalitasnya. Saya cukup terkejut dengan liriknya. Dalam hati saya bilang: GOKIL JUGA NIH LAGU!

Track pertama yang diberi judul "Apa Kata Bapak" mampu membawa imaji saya ke dalam ruang kuliah. Saya merasa seolah-olah sedang mengikuti mata kuliah Antropologi Pendidikan yang memang semester ini sedang saya ambil. Bahkan imaji saya sampai mengatakan kalau .Feast adalah dosen saya. Begini beberapa potongan lirik dari lagu "Apa Kata Bapak" yang menurut saya membawa imaji saya ke dalam ruang kuliah:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah "Departemen Pendidikan dan Kebudayaan".

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah "Departemen Untuk Lebih Mendidik dan Membudayakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan".

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah "Departemen Yang Berpendidikan dan Berkebudayaan". Tugasnya adalah untuk mengisi "Pendidikan dan Kebudayaan".

Lirik yang menurut saya menggunakan bahasa-bahasa sarkas, namun mengenai sasaran dengan cepat dan tepat. Bahasa yang lugas, namun sederhana. Belum lagi penempatan pada track pertama yang menurut saya tepat. 

Orang langsung dapat dengan mudah mengintepretasikan maksud dari lagu dan mini album tersebut. Sungguh pendahuluan yang di luar ekspektasi saya.

Dari sini, kemudian saya berfikir bahwa ternyata musik bisa juga menjadi sesuatu yang berbahaya. Saya menyebutnya 'senjata yang berbahaya' lebih tepatnya. Bagaimana lirik-lirik lagu dapat menjelaskan mengenai realita sosial yang terjadi sehari-hari, dan merupakan salah satu 'senjata yang berbahaya' untuk mengkritisi keadaan.

Mengapa Musik Berbahaya?

Mengutip pernyataan Campbell (2001), "Dunia pada dasarnya bersifat musikal. Musik adalah bahasa yang mengandung unsurunsur universal, bahasa yang melintasi batasbatas usia, jenis kelamin, ras, agama, dan kebangsaan". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun