Ia tercipta apabila warga negara bertindak bersama dalam koordinasi melalui wicara dan persuasi.
Pada sisi tersebut, hal ini adalah upaya penyusunan pondasi budaya politik yang ditujukan mengembalikan khittah politik sebagai political (kemanusiaan), bukan sekadar politics (kekuasaan).Â
Dan ini tidak dapat diringkus dalam tagline 2 atau 3 kali lebih baik, sebab keberhasilan membangun budaya politik melampaui itu semua.
Hujan semakin deras. Sanggara' (pisang goreng) di nampan besar itu juga mulai mendingin. Saya berjalan ke meja disudut, tempat termos jumbo kopi terhidang.
Tutupnya basah karena percikan air hujan. Namun kopinya masih tetap panas. Di bawah tenda ini, percakapan warga dan bupati juga semakin menghangat.[]
[Penulis adalah Zulfiqar Rapang, anak muda ketinggian Rongkong Tana Masakke, Luwu Utara]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H