Ia kembali menjadi pengurus teras di beberapa organisasi; FORKI, ISSI, KNPI, HIPMI, dan yang paling mengejutkan banyak pihak, Bang Basir menjadi Wakil Bendahara PAN tingkat nasional. Coba saja lihat perjalanan hidupnya di link ini.
Jalan itu jualah yang mengantarnya pulang kampung kembali, yang tentu tak tak sama dengan kepulangannya yang pertama. Ia kini membawa bekal; membawa mimpi dan cita-cita besar; untuk kampung halamannya. Atas panngilan dan dukungan dari keluarga dan kawan-kawannya, Basir pulang,menjadi calon Wali Kota Palopo.
Diluar sana, masih banyak yang memandang Basir sebelah mata. Mereka mungkin hanya mengingat cerita-cerita kelam dirinya di medio 90-an, saat Palopo masih identik dengan rusuh dan perkelahian.Â
Mereka mungkin sinis melihat Basir, karena penampilannya yang sangat biasa di warung-warung kopi, atau lorong-lorong Palopo, 2013 silam. Mereka mungkin melihat Basir sebagai orang Malangke yang miskin dan tak berpunya.
Semalam, saya mengirim seutas tautan berita lokal kepada dia, berita yang narasumbernya berkomentar satir. "Saya tidak akan berpikir negatif ke mereka. Saya memang bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa." ujar dia dalam balasannya whatsapp-nya.
"Tapi yakin saja, kita bisa dan kita mampu menjadi apa yang kita mau'. Â
Tulisan ini belum selesai. Karena, kisah Bang Basir juga belum usai. Â Â
 **Zulfiqar Rapang; anak muda Rongkong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H