Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah saling bahu membahu. Kali ini saja publik mengetahui hubungan mesra keduanya untuk melawan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Rizal Ramli mengritik abis-habisan program listrik 35.000 megawatt yang akan membahayakan keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sudirman Said dan JK tetap memaksakan melanjutkan program 35.000 megawatt.Â
Namun publik tidak mengetahui hubungan mesra Sudirman Said dan JK dalam kepentingan bisnis perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yakni PT Freeport Indonesia. JK punya kepentingan gurita bisnisnya atas percepatan perpanjangan kontrak Freeport yang dibantu oleh Sudirman Said sebagai menteri yang memiliki kewenangan terkait Freeport.
Freeport memiliki dilema menjalankan bisnisnya, yakni perpanjangan kontrak pertambangan di Indonesia. Freeport sudah mengeluarkan dana jaminan pembangunan smelter sebesar 115 juta dolar Amerika serta investasi membangun terowongan untuk pertambangan bawah tanah (underground mining) sebesar 9,8 juta USD. namun Freeport menginginkan perpanjangan kontrak bisa dilalukan lima tahun sebelum tahun 2021. Dimana tahun 2021 kontrak pertambangan Freeport habis.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah/PP No 77 2014 Pasal 112B Ayat 2, PT Freeport Indonesia dapat melakukan perpanjangan kontrak pada tahun 2019 atau dua tahun sebelum masa kontrak habis. Namun tambang terbuka (open-pit) Freeport akan habis pada 2018, maka aktifitas pertambangan akan dialihkan ke underground mining. Freeport telah menyiapkan dana 15,5 milyar Dolar Amerika untuk membangun tambang bawah tanah, serta 2,5 milyar Dolar Amerika untuk membangun smelter.
Freeport menginginkan kepastian kontraknya diperpanjang hingga 2041, agar investasi milyaran Dolar tidak digantung oleh pemerintah Joko Widodo. Di sini lah peran Menteri ESDM sangat di butuhkan oleh Freeport untuk memuluskan kepentingannya. Sudirman Said mewacanakan merevisi PP 77 tahun 2014 mengenai perpanjangan kontrak dapat dilakukan jauh-jauh hari.
Menteri ESDM tanggal 10 September 2015 mengatakan, perpanjangan kontrak tambang logam (termasuk tembaga dan emas) dapat diajukan paling cepat 10 tahun dan paling lambat 2 tahun sebelum masa kontrak habis. Jika ini dilakukan maka Freeport tidak memperpanjang kontrak dalam waktu dekat.
Ucapan Menteri ESDM merupakan sikap JK melangkahi Presiden untuk mempercepat perpanjangan kontrak Freeport. Sebelumnya, bulan Oktober 2014. Bos Freeport McMoran James Robert Moffett (Jim Bob) mengunjungi Indonesia salah satu tujuannya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Untuk membahas kepastian perpanjangan kontrak Freeport yang habis 2021.Â
Hubungan JK dan Sudirman Said bukan hanya sebatas hubungan Wakil Presiden dan Menteri ESDM. Â Sudirman Said memiliki kedekatan dengan Sjafrie Sjamsoeddin . Sudirman Said yang merupakan mantan Direktur Utama Perusahaan BUMN PT Pindad, PT Pindad dibawah tanggung jawab Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada masa pemerintahan SBY-Boediono.
Sedangkan Maroef Sjamsoeddin merupakan adik kandung dari Sjafrie Sjamsoeddin. Maroef sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dilantik pada 7 Januari 2015, 79 hari setelah JK dilantik menjadi Wakil Presiden. Sjafrie Sjamsoeddin dan Jusuf Kalla memiliki ikatan kedaerahan tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Sjafrie merupakan bagian tim persiapan Jusuf Kalla untuk menjadi Presiden untuk periode 2014-2019.
Gurita Bisnis
Kepentingan JK di PT Freeport tidak lain adalah mengembangkan bisnisnya. Perusahaan-perusahaan dibawah kendali JK yang akan mensuplai kebutuhan-kebutuhan operasi Freeport. Freeport mengeluarkan dana procurement sebanyak 1,3 Juta USD. Jika dikurs rupiahkan dengan 1 dollar =Â Rp.14.000, PT Freeport menghabiskan 18,2 milyar rupiah pertahun.
Angka tersebut akan meningkat karena kebutuhan operasi pertambangan bawah tanah yang jauh lebih besar. Freeport memiliki beberapa lokasi tambang bawah tanah, yaitu DOZ (Deep Ore Zone), Deep MLZ, Big Gossan, Grasberg Bloc Cave, dan Kucing Liar. Saat ini, DOZ, Big Gossan, dan Deep MLZ. Kebutuhan kegiatan tambang bawah tanah, Freeport membutuhkan semen yang sangat besar. Semen dibutuhkan untuk kontruksi terowongan.
Jika perpanjangan kontrak dilakukan sebelum pada waktunya maka JK dapat membangun pabrik semen di Timika, untuk memasok kebutuhan semen PT Freeport. Pabrik semen tersebut dibawah tanggung jawab saudara ipar JK, Aksa Mahmud. Aksa Mahmud yang menjabat sebagai komisaris utama PT Semen Bosowa. Aksa merupakan pemilik perusahaan semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia, yakni Semen Bosowa.
Selain semen, JK membidik untuk memasok listrik kepada Freeport untuk kebutuhan peralatan penambangan bawah tanah, penerangan, sirkulasi udara, dan lain sebagainya. JK memberikan kewenangan kepada anak kandungnya Achmad Kalla untuk membangun pembangkit listrik di Timika. Achmad Kalla sebagai direktur utama PT Bukaka Teknik Utama merencanakan membangun hydropower untuk menambah pasokan listrik Freeport.
Bukaka grup mendapatkan banyak sekali proyek besar pada waktu JK menjadi Wakil Presiden 2004-2009. Proyek yang di Sulawesi Selatan diantaranya, PLTA di Ussu di Kabupaten Luwu Timur, berkapasitas 620 MW; sebuah PLTA senilai Rp 1,44 trilyun di Pinrang; Â Bukaka juga membangun PLTA dengan tiga turbin di Sungai Poso, Sulawesi Tengah, yang akan berkapasitas total 780 MW.
Kepiawaian JK dalam melebarkan bisnis, mampu mempengaruhi pihak manajemen Freeport McMoran yang bermarkas di Phoenix Amerika Serikat. JK memasukkan Maroef Sjamsoeddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia untuk mengamankan kepentingan bisnisnya. Disisi lain, Sudirman Said sebagai wasit di lapangan yang mengatur keberlangsungan bisnis Freeport di Indonesia, tetapi sang wasit belum bisa mengatur jalannnya pertandingan sesuai dengan keinginannya. Freeport masih belum bisa menggoalkan perpanjangan kontrak jauh-jauh hari sebelum 2019.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H