Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjadi Influencer Langit, Belajar dari Nabi Musa dan Khidir

17 Mei 2020   19:58 Diperbarui: 17 Mei 2020   19:57 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Influancer (dok.pribadi)

Logika-logika akal sehat Musa itulah yang ternyata belum sampai pada keilmuan nabi Khidir. Pada akhirnya nabi Khidir pun menjelaskan alasan-alasan dibaliknya. Perahu yang dilubangi tersebut pada akhirnya tidak jadi dirampas oleh penguasa lalim yang saat itu sedang melakukan pesta di pinggir pantai. Perahu yang masih bagus akhirnya dirampas dan tidak dikembalikan.

Sementara seorang anak yang dibunuh tersebut justru pada akhirnya jika dewasa akan menjadi cela dan mengkafirkan kedua orang tuanya. Sedangkan bangunan yang diperbaiki, terdapat harta anak yatim di dalamnya sehingga jika terkuak, harta anak yatim tersebut akan diambil oleh orang lain.

Apakah kita tidak tertarik menjadi influencer langit seperti nabi Khidir?

Tidak usah risau jika follower kita sedikit di dunia, asalkan kita benar-benar menjadi sosok yang terkenal di langit karena kedekatan kita kepada Tuhan dan amal saleh kita selama berada di dunia. Prof Nasaruddin Umar berpesan bahwa untuk menjadi selebriti atau influancer langit itu adalah bertaqarrub atau selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.   

Momen bulan Ramadan inilah esensinya kita sedang ditempa menjadi influencer langit. Meningkatkan ketakwaan kita agar merasa terus diawasi dan selalu dekat dengan Tuhan. Sehingga segala tindak tanduk dan tingkah laku kita benar-benar sesuai dengan pedoman agama, rahmat bagi keluarga, lingkungan dan semesta alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun