Asa dari Kemudo di Tengah Kasak-kusuk Impor Pangan - Charles (Tulisan Terfavorit)
Dari kedua angkatan tersebut bisa kamu pelajari sisi-sisi yang menarik. Sebelum mengikuti akademi menulis, saya juga menyempatkan mempelajari tulisan-tulisan para juara meski pada akhirnya saya tidak juara hahaha.
Kalau boleh sedikit mengulas kelebihan tulisan DBA 2, mereka menulisnya dengan bahasa bertutur dan sederhana. Sehingga lebih mudah dicerna oleh semua kalangan.
Analisa Tulisan Para PemenangÂ
Salah satu pemenang, Inayah, merupakan peserta yang paling siap. Dari materi videonya saja sudah ia persiapkan sebelumnya. Bahkan saya rasa mungkin tema yang diangkat tentang limbah batik pun sudah jadi tema andalan sebelum mengikuti DBA 2.
Tulisan Pringadi Abdi Surya juga tak kalah menarik. Apalagi dia memang dikenal sebagai novelis yang produktif. Tulisannya pun mengalir seperti air, namun tetap memberikan fakta serta kutipan dari narasumber yang tepercaya.
Berbeda dengan Andri yang mengembangkan tulisan dengan contoh dari tempat kerjanya langsung. Contoh tulisan seperti ini sudah pasti juara, karena lebih khas, berbeda, unik, dan mengena.
Sedangkan tulisan Charles mengambil momentum yang tepat. Saat itu impor pangan memang sedang banyak diperbincangkan di media online. Kemasannya juga menarik karena diceritakan dengan cara bertutur, seperti membaca sebuah cerpen.
Tapi, benang merah yang bisa diambil dari semua tulisan tersebut adalah arahan dari mentor, kang Pepih Nugraha, yang memoles tulisan serius menjadi lebih mudah dicerna dengan gaya bercerita. Bahkan kami juga berdiskusi bagaimana cara menentukan judul yang menarik, memikat tapi bukan sekadar clickbait. Â
3. Wawancara Narasumber yang Berkaitan dengan Tema Tugas Akhir
Perbedaan antara tulisan blogger dan jurnalis terletak pada narasumber. Kerap kali blogger tidak mencantumkan hasil wawancara dengan para narasumber. Padahal ini yang menjadi kekuatan dan validitas sebuah informasi dari pakarnya langsung.