Sudah susah-susah mencitrakan Prabowo sebagai sosok yang santun, ternyata dirusak sendiri dengan sikapnya yang arogan dan temperamental.
Jika Prabowo memang santun, seharusnya Prabowo menegur dengan cara yang santun pula.Â
Misalnya dengan menghentikan sesaat pidatonya dan mempersilahkan timnya bagi-bagi buku sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di tengah pidatonya yang berapi-api saat berada di Ponorogo.
Prabowo Marah Lagi di Depan Para Ulama Madura
Bukan sekali tapi berkali-kali Prabowo menunjukkan sikap dan karakter aslinya yang mudah tersinggung kemudian marah.
Sikapnya itu malah dilakukan di hadapan para ulama di Madura.
"Ada apa bicara sendiri di situ? Apa YOU aja mau bicara di sini?" kata Prabowo dengan nada geram.Â
Ya, beruntung saja ditenangkan oleh para hadirin "lanjut pak, lanjut!"
Jika saja Prabowo menghormati para ulama seperti KH Thoifur Ali Wafa, KH. Abdul Muksid (Dewan Masyaikh PP Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep), KH. Ramdlan Siraj (Pimpinan PP Nurul Islam Karang Cempaka Bluto Sumenep) dan sejumlah Kiai lainnya yang hadir saat itu, tentu alangkah eloknya jika Prabowo bisa menahan amarahnya.
Prabowo Tak Paham Hormati Para Ulama
Sikap-sikap yang dipertontonkan ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak mengerti Islam, tidak memahami cara bersikap yang baik terhadap para ulama, tidak memahami akhlak Islam sebenarnya.
Maka, saya sedikit heran juga jika ada kelompok-kelompok yang kerap kali mengagung-agungkan Prabowo sangat dekat dengan ulama.