Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kerap Marah di Depan Ulama, Prabowo Tak Paham Akhlak Islami

4 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 4 Maret 2019   06:04 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dibedakan juga mana yang tegas dan mana yang marah. Tegas tidak ditunjukkan dengan sikap pemarah. Pemarah tak berarti tegas.  

Rasul yang berhati lembut, selalu baik pada para sahabat maupun pada orang yang menyakitinya.

Dalam satu kisah, Rasul malah mendatangi sosok Yahudi yang kerap kali melemparkan kotoran pada Nabi. Ini menunjukkan bahwa Rasul memberikan sikap teladan yang patut dicontoh.

Bagaimana mau menjadi pemimpin yang berakhlak islami jika kerap marah karena hal-hal sepele?

Akhlak Prabowo Jauh dari kata Islami

Isu Prabowo pernah melemparkan hp bukan isapan jempol semata. Buktinya, Prabowo marahi emak-emak saat berpidato di Ponorogo.


Sikap Prabowo ini sangat bertentangan dengan ucapan Sandiaga yang kerap mengelu-elukan emak-emak di berbagai kesempatan.

Sandi bahkan kerap kali tertangkap kamera akrab dengan emak-emak meskipun kadang dibumbui dengan drama.

Video Prabowo yang memarahi emak-emak di Ponorogo sudah menjadi bukti bahwa suara emak-emak hanya dipolitisasi demi memperoleh simpati rakyat dari kalangan emak-emak.

"Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini. Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri," kata Prabowo dengan nada tinggi.

Sehingga, narasi Prabowo santun seperti yang selalu diungkapkan Priyo Budi Santoso, Sudirman Said, maupun Drajad Wibowo, gugur dengan sendirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun