Ini jelas sesuatu hal yang luar biasa.
Maka, agak aneh jika ada yang menganggap pertanyaan Jokowi tentang infrastruktur Unicorn dianggap menjebak bahkan melenceng dari tema.
Benar kata BPN, jika kue teknologi seperti ini tidak dipersiapkan justru akan dinikmati oleh investor asing. Maka, langkah Jokowi dengan meluncurkan satelit nusantara sebagai salah satu upaya untuk mendukung berkembangnya startup-startup di Indonesia. Mendorong mereka menjadi unicorn-unicorn baru bukan hanya dalam kancah dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri. Â Â
Unicorn dan TPID
JIka BPN meradang mungkin ada alasan tersendiri. BPN seperti dilanda trauma dengan kebingungan Prabowo saat ditanya tentang TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dalam debat capres tahun 2014 lalu.
"Singkatan TPID bagaimana Pak?" kata Prabowo saat ditanya tentang TPIB.
Jawaban Prabowo saat itu juga normatif dan tidak mendalam. Persis seperti ketika ditanya tentang infrastruktur unicorn.
Beberapa pakar komunikasi berpendapat bahwa debat capres kedua yang hanya diikuti oleh para capresnya saja menjadi panggung bagi Jokowi karena dianggap lebih siap dengan data dan perencanaan yang selama ini sudah dilakukan.
Jawaban jawaban Prabowo dianggap terlalu normatif dan tidak menyentuh masalah. Bahkan Prabowo seperti frustasi karena tidak bisa mengeksplorasi masalah dan sepakat untuk menyelesaikan topik tertentu dengan alasan sudah sepaham.
BPN Kelabakan
Panggung debat capres kedua ini sudah menjadi milik Jokowi. Dalam dinamika yang terjadi di tengah masyarakat justru yang tren adalah soal unicorn dan kepemilikan tanah Prabowo.
Artinya "serangan" Jokowi sudah tepat dan efektif karena membuka jutaan mata rakyat yang menonton debat pada 17 Februari lalu.