Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon dalam Pusaran Ujaran Kebencian

10 Februari 2019   22:42 Diperbarui: 11 Februari 2019   05:58 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon dituntut minta maaf kepada Mbah Moen karena unggahan puisinya / Foto Tribun Medan

Twit wasekjen Andi Arief tentang tujuh kontainer kertas surat suara yang tercoblos itu dibela habis-habisan oleh Fadli Zon. Bahkan Fadli Zon berusaha untuk mendelegitimasi KPU dengan prasangka-prasangka yang memojokkan KPU.

Sebagai wakil rakyat yang cerdas, Fadli Zon seharusnya bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan dan berdasarkan fakta dan data.

Nyatanya selama ini Fadli Zon kerap kali terjebak dalam rendahnya literasi digital seperti netizen umumnya yang ikut menyebarkan tanpa melakukan cross check terlebih dahulu.

Padalah, sebagai wakil rakyat, Fadli Zon bisa saja meminta asisten atau staf ahlinya untuk menelusuri berita-berita panas sebelum diunggah di akun sosial medianya.

Fadli Zon melukai hati warga NU
Tapi, Fadli tetaplah Fadli. Politisi yang pernah berfoto dengan bangga bersama Trump ini memang unik. Bahkan terlampau unik sampai-sampai pusinya pun mengkritik ulama kharismatik sebagai makelar doa.

Inilah yang akhirnya dihadapi oleh Fadli Zon saat ini. Fadli seperti tak bisa berkutik lagi dari musibah kepeleset jempolnya.

Fadli merasa puisinya itu harus segera diunggah demi tak kehilangan momen. Celakanya justru puisinya tersebut yang banyak dipersoalkan warga NU karena dianggap melecehkan dan merendahkan Ulama, Kyai Sepuh NU, Mbah Moen.

Kata-kata yang dianggap menyakiti warga NU adalah "Direvisi sang Bandar",

Menurut beberapa pengamat, kalimat tersebut ditujukan pada Mbah Moen. Wajar saja jika banyak santri maupun tokoh NU yang mempertanyakan puisi Fadli.

Para santri sudah terlanjur terluka dengan ujaran kebencian yang dibungkus dengan puisi.

Kini yang "ditembak" oleh Fadli Zon bukan orang sembarangan, tetapi Kyai Sepuh, Kyai Maimun Zubair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun