Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Alasan Lebaran 2018 Lebih Istimewa dari Tahun Sebelumnya

15 Juni 2018   21:58 Diperbarui: 15 Juni 2018   21:58 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersalaman usai salat Ied (dok.pribadi)

Alhamdulillah setelah sebulan berpuasa serta melewati tantangan menulis one day one article dalam event #thrkompasiana, akhirnya bisa diselesaikan pada penghujung Ramadhan sekaligus merayakan Hari Kemenangan Lebaran 2018.

Satu bulan penuh bukan waktu yang singkat untuk menguji determinasi dan juga menjawab tantangan dalam event paling panjang yang pernah saya ikuti. Ketika saya memutuskan untuk ikut serta dalam kompetisi ini, saya hanya ingin menguji sampai sejauh mana batasan yang bisa saya capai. Syukur alhamdulillah ternyata saya bisa melewatinya hingga garis finish.

Baca Idulfitri, Momen Paling Ditunggu Keluarga Besar

Meskipun awalnya memang ragu. Pasalnya teman-teman Kompasianer lain yang mengikuti kompetisi ini bukan nama baru. Bahkan beberapa diantaranya sudah memiliki nama besar dan kerap memenangi lomba dalam skala Nasional. Sebut saja Cucum Suminar yang memiliki cerita khasnya dari seberang. Selain itu ada juga Tilaria Padika dan Deddy Huang yang memiliki sudut pandang lain tentang Ramadhan yang unik. 

Tulisan keduanya malah sering jadi trending topic dan diganjar headline oleh Admin. Kadang bikin iri dan membuat saya putus asa. Apakah saya bisa melewati mereka? Tapi, kalau saya berhenti di tengah jalan, rasanya sayang dan saya tidak akan mendapatkan apa-apa.

 Alasan lain karena saya juga merasa malu dengan tulisan-tulisan Latifah Maurinta, meski dalam kondisi keterbatasan, ia tetap bisa memukau banyak pembaca. Tengok saja tulisan-tulisan ringan dan sarat makna yang kerap mendapatkan rating dan komen.

Belum lagi nama-nama beken lain seperti Khrisna Pabicara, travel blogger Haryadi Yansyah, sajian apik travel ala Kompasianer Dizzman, determinasi Agung Han, konsistensi Rifki Feriandi, nama besar Lilik Fatima Azzahra, Giri Lumakto, Adian Saputra dan  Listhia H Rahman. Belum lagi jawara Kompasianer of the Year seperti Maria G Soemitro. Tentu saja nama-nama tersebut membuat saya menjadi merasa kecil dan belum ada apa-apanya.

Bagi saya justru itulah yang membuat kompetisi ini terasa lebih istimewa. Menjadi sebuah kehormatan dan kebahagiaan karena saya bisa berada di antara nama-nama beken tersebut.

Jujur tidak ada persiapan apapun dalam event kali ini. Saya hanya mengutarakan cerita-cerita ringan yang pernah saya alami serta menggali banyak kenangan masa lalu sembari menyembuhkan luka dengan terapi menulis. Saya yakin, dengan melepas emosi melalui menulis akan membuat hati saya semakin tentram.

Baca 5 Tradisi Lebaran yang Mirip dengan Tradisi Masyarakat Tionghoa

Pengalaman pertama melewati Lebaran 2018 sebagai seorang pekerja lepas

Apalagi tahun ini menjadi Lebaran pertama bagi saya sebagai seorang pekerja lepas. Ternyata saya merasa enjoy melewati Ramadhan sebagai pekerja lepas. Ada cukup banyak waktu yang bisa saya curahkan untuk keluarga di rumah. Kesempatan ini juga tidak saya lewatkan dan selalu buka bersama keluarga meskipun kadang-kadang diselingi dengan buka bersama di luar untuk memenuhi undangan.

Lebaran 2018, momen bermaafan dengan tetangga sekampung

Salat IdulFitri di kampung (dok.pribadi)
Salat IdulFitri di kampung (dok.pribadi)
Momen Lebaran 2018 kali ini memang menjadi salah satu momen yang ditunggu. Misalnya saja di kampung tempat saya tinggal, rasanya tidak semua bisa saya kenal satu persatu. Momen inilah yang bisa saya manfaatkan untuk bersalaman meskipun hanya sebatas kenal wajah saja. 

Bersalaman usai salat Ied (dok.pribadi)
Bersalaman usai salat Ied (dok.pribadi)
Momen setelah salat Ied juga dijadikan momen untuk bersalaman dengan tokoh masyarakat, orang yang dituakan, para ustaz dan alim ulama serta pemuda yang kerap kali terlihat nongkrong di mulut gang. Dengan kesempatan ini saya jadi bisa menegur dan menyapa sekaligus meminta maaf atas khilaf.

Saatnya melepas rindu kuliner favorit

hidangan khas Lebaran 2018 (dok.pribadi)
hidangan khas Lebaran 2018 (dok.pribadi)
Setelah melaksanakan salat Ied, apa lagi yang paling dinanti kalau bukan menikmati hidangan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam. Beruntung punya ibu mertua yang pandai memasak. 

Sajian spesial Lebaran 2018 ini merupakan hidangan mewah. Ketupat ditemani kawan-kawannya bukan hanya opor ayam saja tapi ada juga rendang, sambal goreng ati beserta petenya, sayur kacang dan tentu saja ayam kampung yang gurih.

Tapi, demi memburu kuliner lainnya, sengaja tidak terlalu banyak mengambil porsi. Sisakan buat sajian lain nanti hehehe.

Kuliner favorit (dok.pribadi)
Kuliner favorit (dok.pribadi)
Salah satu yang tak pernah kami lewatkan apa lagi kalau bukan bakso dan mi ayam.

kuliner favorit juga (dok.pribadi)
kuliner favorit juga (dok.pribadi)
Dua sajian ini biasanya menjadi kuliner penutup pada Hari Lebaran. Setelah lelah keliling, bersilaturahmi, kedua sajian ini memang paling tepat untuk meregangkan otot sekaligus mencicipi lagi kuah segar bakso.

Suguhan Favorit (dok.pri)
Suguhan Favorit (dok.pri)
Bonusnya bisa mencicipi sajian dari tuan rumah berupa Pempek Palembang. Kuliner ini terbilang istimewa karena hampir sebulan penuh saya tak mencicipinya. Jelas, rasanya sangat enak. Tapi, tetap porsinya sedikit saja ya.

Baca 5 Ciri Orang yang Merindukan Bulan Ramadhan

Pengalaman seru buat si kecil mengenal keluarga baru

Nonton cuplikan film horor (dok.pri)
Nonton cuplikan film horor (dok.pri)
Menyambung silaturahmi dengan membawa anak-anak termasuk cara untuk mengenalkan mereka bahwa mereka memiliki banyak saudara. 

berbagi salam tempel (dok.pri)
berbagi salam tempel (dok.pri)
Berharap tali silaturahmi dengan keluarga besar ini bisa dilanjutkan. Tongkat estafeta ini akan menjadi tugas anak-anak kita kelak. Untuk mewujudkannya tentu saja harus dari sekarang kita mengenalkan mereka sedari dini. 

Sedikit demi sedikit mereka akan tumbuh dan saling mengenal lebih baik lagi satu sama lain.

Kerabat yang makin tumbuh dewasa bikin pangling (dok.pribadi)
Kerabat yang makin tumbuh dewasa bikin pangling (dok.pribadi)
Momen ini juga menjadi kesempatan bertemu dengan kerabat yang jarang ditemui. Lebaran memang momen yang tepat untuk berkumpul sehingga semua keluarga yang merantau pun bisa pulang dan bertemu.

Mendoakan mereka yang paling berjasa bagi kita

Berziarah ke makam nenek dan kakek (dok.pribadi)
Berziarah ke makam nenek dan kakek (dok.pribadi)
Meskipun anak-anak tak pernah bertatap muka, tapi inilah cara keluarga kita mengenalkan anak-anak kita pada nenek moyangnya sendiri. Dengan cara ini tentu saja kita berharap mereka bisa mengenang kita dengan cara yang sama.

Selamat berlebaran buat teman-teman Kompasianer. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Dzulfikar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun