Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk Berburu Takjil Khas Kota Semarang

17 Mei 2018   22:08 Diperbarui: 13 April 2021   13:39 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngomongin menu berbuka puasa alias takjil memang tidak ada habisnya. Apalagi kalau kita sedang di kampung halaman. Banyak menu buka puasa berupa takjil yang khas dan menggoda. Salah satunya kalau kita sedang berburu takjil khas Kota Semarang, Jawa Tengah.

Nah, kalau memang punya kesempatan jalan-jalan ke Semarang, panganan buka puasa ini layak untuk dicoba dan bisa dinikmati setelah bedug maghrib tiba. Tapi, syaratnya mau ngantre saja. Soalnya beberapa makanan yang mau saya ulas ini termasuk makanan khas Semarang yang hits di kota asalnya.

Lumpia Gang Lombok

Lumpia Gang Lombok (dok.pribadi)
Lumpia Gang Lombok (dok.pribadi)
Yang pertama adalah lumpia Gang Lombok. Kuliner khas peranakan Tionghoa ini ternyata umurnya sudah 100 tahun lebih loh. Bahkan saat ini sudah dikelola oleh generasi ke empat.

Kalau beruntung bisa ketemu juga dengan Pak Untung di kedainya yang berada dekat dengan Klenteng Tak Kay Sie yang punya sejarah panjang bertalian dengan Laksamana Cheng Ho.

Salah satu yang spesial di kedai Lumpia Semarang Gang Lombok ini karena rebungnya tidak berbau. Isiannya juga dicampur dengan telur dan udang yang menambah selera makan.

Satu porsi saja rasanya sudah cukup untuk berbuka. Biar seimbang, jangan lupa juga santap acar timunnya yang menyegarkan serta daun bawang yang punya khasiat untuk menangkal kolesterol.

Es Durian Gang Lombok

Es Durian Gang Lombok (dok.pribadi)
Es Durian Gang Lombok (dok.pribadi)
Tidak banyak yang tahu jika di tempat yang sama, Gang Lombok terdapat sebuah kuliner yang amat menyegarkan. Betul, es durian ini memang sangat nikmat sekali jika disantap saat berbuka puasa. Rasanya, inilah kenikmatan hakiki yang tiada tandingannya.

Duriannya enak, lembut, nikmat dan juga memiliki daging yang tebal. Toppingnya sederhana karena yang ditonjolkan memang isian duriannya. Campuran kelapa dan agar-agar berkhasiat untuk pencernaan selain nikmat juga disantap.

Lumpia Rumah Makan Semarang

Lumpia Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)
Lumpia Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)
Jika ingin menjajal Lumpia Semarang yang disajikan dengan cara berbeda, datanglah ke Restoran Semarang di Jalan Gajah Mada yang pemiliknya merupakan seorang ahli sejarah Tionghoa sekaligus pendongeng cerita peranakan, Jongkie Tio.

Ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan lumpia Gang Lombok. Namun, cita rasanya sangat lembut. Rasanya soft dan tidak bertabrakan. Serasi dan padu padan antara rasa gurih dan asinnya. Salah satu kelebihannya, rebungnya juga tidak berbau.

Es Rujak Rumah Makan Semarang

Es Rujak Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)
Es Rujak Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)
Kalu mau cari yang segar-segar menggigit, sayang sekali jika melewatkan Es Rujak di Rumah Makan Semarang ini. Dengan nuansa dan suasana jadul, rasanya paling pas jika mencicipi es rujak saat berbuka puasa. 

Es Cao Rumah Makan Semarang

Es Cau Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)
Es Cau Rumah Makan Semarang (dok.pribadi)

Sajian yang terakhir adalah Es Cao atau es cincau. Om Jongkie mengatakan bahwa banyak kuliner di Semarang yang dipengaruhi oleh budaya dari Tionghoa atau dari negeri Tiongkok.

Jadi, jangan heran kalau banyak yang mirip dengan beberapa kuliner khas dari beberapa daerah. Seperti Es Cao ini tak ubahnya sama seperti Es Cincau di Kota Bandung.

Menarik sekali jika kita berburu makanan takjil buka puasa di Semarang yang punya sejarah panjang dengan Laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai seorang muslim.

Beberapa kuliner hits di Semarang menjadi bukti bahwa akulturasi budaya bisa bergandengan selama ratusan tahun lamanya. Momen Ramadan inilah menjadi momen yang tepat untuk saling berangkulan dengan semua orang tanpa melihat latar belakang, suku, ras bahkan agamanya.

Nah, menarik banget kan? Kira-kira mana yang paling membuat air liur kamu beleberan hahaha? 

Dzulfikar Alala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun