Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Membuat Kehangatan Keluarga Makin Terasa

15 Maret 2018   22:48 Diperbarui: 15 Maret 2018   23:26 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legoland Malaysia/dok.pribadi

Kebersamaan yang sangat berharga/dok.pribadi
Kebersamaan yang sangat berharga/dok.pribadi
Dari hasil tabungannya itulah akhirnya ia bisa mendapatkan mainan favoritnya. Perjalanan pertama dengan keluarga ini semoga saja bisa memberikan banyak pelajaran baginya. Mulai dari belajar bersabar untuk mewujudkan impian dan bagaimana caranya menghargai diri sendiri dengan apresiasi yang pantas sesuai dengan usaha yang sudah dilakukan.  

Perjalanan kami belum berakhir. Setelah menginap selama empat malam di Johor Bahru, perjalanan selanjutnya pun dimulai. Kami menyeberang ke Singapura melalui perbatasan imigrasi Woodlands. 

Johor Bahru/dok.pribadi
Johor Bahru/dok.pribadi
Di sinilah saya diuji. Disaksikan oleh si sulung. Saya terkena random checking. Akhirnya kami berdua di giring ke sebuah ruangan khusus diantar oleh seorang petugas khusus. Cukup lama saya harus menunggu giliran karena ternyata bukan saya saja yang terkena random checking di kantor Imigrasi Woodlands. 

Ada perasaan was-was bagaimana jika saya ditolak masuk ke Singapura. Padahal tiket pulang dan bukti reservasi hotel semalam sudah ditangan dan dibayar lunas. Bagaimana nasib anak-anak dan istri saya jika saya harus pulang lebih dulu lewat Johor Bahru. Apa mereka bisa kembali ke tanah air dengan selamat? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berkecamuk dalam pikiran saya ketika menunggu giliran dipanggil oleh petugas imigrasi.

Bersyukur ternyata pikiran-pikiran tersebut tidak terbukti. Meskipun harus melewati durasi pemeriksaan yang cukup lama karena antrean, secara keseluruhan berjalan lancar. Saya hanya diminta menunjukkan KTP dan menunjukkan berapa banyak uang yang dibawa ke Singapura.

Angry Bird Park JB/dok.pribadi
Angry Bird Park JB/dok.pribadi
Akhirnya perjalanan kami pun bisa dilanjutkan hingga akhirnya bisa mengunjungi Patung Merlion di Merlion Park Singapura. Rasa lelah dan letih terbayar sudah dengan menikmati cantiknya Merlion Park pada malam hari ditambah dengan sajian pertunjukkan air mancur dan permainan laser yang memukau di Marina Bay.

Hampir setiap pulang malam, si sulung harus melawan rasa kantuknya. Karena saya sendiri sudah tak mungkin menggendongnya dengan satu ransel yang penuh dengan susu, air minum, camilan dan baju ganti anak-anak. 

Benar kata orang bahwa saat traveling bersama anak-anak tak bisa dilakukan dengan cara mengejar target berapa banyak tempat wisata yang harus dikunjungi. Traveling dengan anak-anak justru memiliki seni tersendiri. Harus dilakukan pelan-pelan dan dinikmati bersama.

Hari terakhir di Singapura, kami habiskan untuk berbelanja oleh-oleh untuk teman-teman si sulung, wali kelasnya dan juga untuk keluarga. Momen ini menjadi yang paling ditunggu oleh ibunya. 

Sayonara/dok.pribadi
Sayonara/dok.pribadi
Berbekal informasi dari beberapa travel blog, kami memutuskan untuk berbelanja souvenir di Chinatown dan belanja cokelat di Bugis Street. Meskipun harus berjalan kaki cukup jauh tapi si sulung menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun