"Oh ya mas, satu lagi nih kelebihan Kurio. Mas Edi juga bisa mantau berita sesuai lokasi lho mas. Tenan!"Â
"Ah masa iya? Trus gimana carany bro!" tanya mas Edi penasaran.
"Ah, gampang aja kok mas. Tinggal pilih tab Lokasimu lalu ganti aja sesuai dengan lokasi yang diinginkan. Misalnya kalau ingin baca berita seputar Jakarta pilih aja DKI Jakarta dan begitu juga seterusnya. Nah, sekarang udah mulai ramai kan berita tentang pencalonan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar. Tinggal pilih Bandung aja mas. Atau panasnya pencalonan gubernur Jawa Timur. Tinggal kita ganti sesuai keinginan mas" ulas saya kepada mas Edi.
Sementara mas Edi sepertinya sudah mulai asyik mencoba Kurio.
"Mas Zul, aplikasinya ternyata lebih gampang dipakai ya. Saya yang baru pertama kali mencoba dan dijelaskan sedikit saja sudah paham fungsi dan beberapa fiturnya. Tapi kayaknya ada yang kurang mas" tuturnya sedikit lemas.
"Ini mas, di Kurio sayangnya belum ada fitur komentar. Padahal, namanya sosial media apalagi baca beritakan paling asyik itu baca komentarnya mas hahahaha. Ada yang berantem sendiri, ada yang muji-muji bahkan tidak sedikit yang memaki dan promosi." ujarnya sambil terkekeh.
Saya pun terpekur dan tak bisa berkata-kata lagi mendengar jawabannya. Dalam hati, betul juga ya nih mas Edi. Begitu banyak berita berseliweran tak beraturan di sosial media. Yang paling kocak emang baca komentar-komentarnya. Malah kadang lebih seru dibandingkan isi beritanya sendiri. Yah, mirip lah sama komentator bola "jebret" yang lebih berisik dibandingkan pemain bolanya hahahahaha.
Namun demikian, satu hal yang masih bisa didapatkan dari Kurio adalah berita-berita yang disajikan benar-benar dari portal berita yang valid dan kredibel. Tidak mungkin sebuah portal berita mau "bunuh diri" dengan menyajikan berita hoaxhanya demi mendapatkan traffic semata.