Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pertalite Membuat Yamaha Semakin Irit dan Gesit

6 September 2015   23:40 Diperbarui: 7 September 2015   14:26 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Gandaria yang tadi sempat dilewati ternyata semakin malam semakin padat. Beberapa wanita lalu lalang dengan rok seksi atau bahkan hot pants. Tak ayal mata lelaki dari tukang parkir hingga pengendara motor berhenti sejenak hahahaha sekedar untuk melihat-lihat suasana ramainya malam Minggu di Gandaria.

Beranjak ke area Radio Dalam, kembali Yamaha Mio GT dihadang kemacetan hingga Pondok Indah Mall. Untunglah dengan matic semuanya menjadi serba praktis. Tinggal tarik gas dan tuas rem saja, simple dan mudah dengan motor matic dikondisi kemacetan dalam kota.

Setelah puas keliling Jakarta, Yamaha Mio GT merah marun meluncur dengan gesit dari arteri Pondok Indah, Lebak Bulus, Ciputat Raya hingga finish di Pamulang. Beberapa kondisi jalan dilalui mulai dari beton, aspal, hingga jalan berlubang dan tak rata terutama Pamulang yang saat ini sedang mengalami penggarapan pelebaran jalan.

Jarum penunjuk BBM di Yamaha MIO GT ternyata masih menunjukkan F (Full). Supaya lebih afdhal esoknya digeber kembali di area Cipete dengan kecepatan antara 60-80 km/jam dengan kondisi jalan yang ramai lancar. Akhirnya setelah mengunjungi seorang teman di Cipete, kemudian saya kembali ke Pamulang. Hadangan kemacetan selamanya rasanya bakal terjadi di Ciputat Raya dari underpass Pasar Jumat hingga depan Kampus UIN. Kemacetan abadi. Daerah itu tidak pernah macet mungkin hanya pada pukul 2 hingga 3 pagi saja hahaha.

Setelah merasa perjalanan cukup panjang, akhirnya saatnya mencari SPBU yang menyediakan pertalite. Saat menyambangi SPBU didepan Carefour Ciputat, ternyata baik Pertalite dan juga Pertamax sudah ludes. Akhirnya perjalanan kemudian dilajurkan ke arah Tangerang Selatan.

Beruntung di SPBU 32-15403 Jalan Raya Pajajaran Pamulang Barat, sudah menyediakan pertalite. Sayangnya bon hanya bisa dicetak secara manual. Supaya meyakinkan akhirnya saya foto saja meter petunjuk pengeluaran pertalite di SPBU tersebut dengan terlebih dahulu meminta ijin. Tidak lupa di tempat yang sama kilometer Yamaha Mio GT dicatat kembali untuk dilakukan perhitungan sederhana.

 

Hasilnya cukup menggambarkan kondisi ibukota yang "kejam" karena kemacetan. Dengan kondisi jalan yang beragam dan situasi kemacetan yang tidak bisa diprediksi, hasil tersebut sudah jauh lebih baik untuk ukuran motor matic. Namun begitu, yang menjadi perhatian saya adalah tarikan motor masih tetap enteng dengan menggunakan Pertalite (Oktan 90). Tidak jauh terasa berbeda dengan ketika menggunakan Pertamax (oktan 92).

Dengan Yamaha Mio GT yang belum menerapkan teknlogi blue core saja sudah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Kondsi demikian tentu akan berbeda jika sudah menggunakan teknologi mesin blue core yang lebih betenaga dan mampu menghasilkan efisiensi konsumsi bahan bakar yang lebih irit 50 %.

Dengan hasil diatas tentu saja saya menginginkan motor yang lebih irit lagi namun tetap bertenaga. Inilah yang dijawab oleh Yamaha dengan meluncurkan tenologi Blue Core. Teknologi baru inilah yang menjawab keinginan banyak konsumen akan kebutuhan motor yang ramah, efisien dan gesit.

 

Yamaha Blue Core/blogotomotif.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun