Kawasan Gandaria yang tadi sempat dilewati ternyata semakin malam semakin padat. Beberapa wanita lalu lalang dengan rok seksi atau bahkan hot pants. Tak ayal mata lelaki dari tukang parkir hingga pengendara motor berhenti sejenak hahahaha sekedar untuk melihat-lihat suasana ramainya malam Minggu di Gandaria.
Beranjak ke area Radio Dalam, kembali Yamaha Mio GT dihadang kemacetan hingga Pondok Indah Mall. Untunglah dengan matic semuanya menjadi serba praktis. Tinggal tarik gas dan tuas rem saja, simple dan mudah dengan motor matic dikondisi kemacetan dalam kota.
Setelah puas keliling Jakarta, Yamaha Mio GT merah marun meluncur dengan gesit dari arteri Pondok Indah, Lebak Bulus, Ciputat Raya hingga finish di Pamulang. Beberapa kondisi jalan dilalui mulai dari beton, aspal, hingga jalan berlubang dan tak rata terutama Pamulang yang saat ini sedang mengalami penggarapan pelebaran jalan.
Jarum penunjuk BBM di Yamaha MIO GT ternyata masih menunjukkan F (Full). Supaya lebih afdhal esoknya digeber kembali di area Cipete dengan kecepatan antara 60-80 km/jam dengan kondisi jalan yang ramai lancar. Akhirnya setelah mengunjungi seorang teman di Cipete, kemudian saya kembali ke Pamulang. Hadangan kemacetan selamanya rasanya bakal terjadi di Ciputat Raya dari underpass Pasar Jumat hingga depan Kampus UIN. Kemacetan abadi. Daerah itu tidak pernah macet mungkin hanya pada pukul 2 hingga 3 pagi saja hahaha.
Â
Dengan hasil diatas tentu saja saya menginginkan motor yang lebih irit lagi namun tetap bertenaga. Inilah yang dijawab oleh Yamaha dengan meluncurkan tenologi Blue Core. Teknologi baru inilah yang menjawab keinginan banyak konsumen akan kebutuhan motor yang ramah, efisien dan gesit.
Â