Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kumandang Adzan di KRI Banda Aceh 593

19 Juni 2015   13:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena selama perjalanan ke Sorong dari Makassar membutuhkan waktu selama tiga hari 12 jam, maka saya selalu menjama qashar solat saya. Beberapa ada yang seperti saya, tapi ada juga yang normal lima waktu seperti hari hari biasanya.

Saat KRI BAC berhenti, akan sangat mudah untuk menentukan kiblat dengan menggunakan apps smartphone. Namun saat tidak ada sinyal, otomatis smartphone tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya sebagai tempat menulis draft tulisan atau menghibur diri dengan bermain game.

Nah, ketika KRI BAC berlayar, menentukan kiblat pun cukup mudah, KRI tidak terlalu banyak bermanuver, konstan mengikuti jalur perjalanan. Sehingga posisi KRI tetap berlayar kearah Timur. Dalam posisi demikian kita bisa menentukan kiblat berdasarkan magnet yang digantung didekat lampu penerangan.

Pada awalnya saya juga belum mengerti, namun setelah bertanya pada peserta lain, barulah saya menyadari bahwa sudah ada kompas sederhana yang bisa menunjukkan kemana arah kami menundukkan wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun