Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Silaturrahmi ke Kantor Kompasiana dan Markom

3 Oktober 2012   05:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat keluar mas Dieki menawarkan saya untuk masuk ke ruangan Kompasiana. Saya disambut hangat oleh mas Isjet. Selain ada mas Isjet, saat di puntu masuk saya sudah bertemu mas Nurul, salah satu admin Kompasiana dan mas Ai dari Markom juga. Belakangan saya baru kenal juga mbak Mel selain mbak Nisa.

"Assalamualaikum, mana nih oleh-olehnya yang baru pulang dari USA?" sapa saya sambil menepuk pundaknya. Kelihatannya mas Isjet sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya karena kedatangan saya tidak disadarinya.

"Alhamdulillah ini ada saya yang ganteng" timpal mas Isjet. Kemudian kami tertawa bersama.

Beberapa saat kemudian kami bicara ngalor ngidul. Mulai dari proyek 1000 artikel Kompasiana hingga usulan saya untuk membukukan tulisan komunitas Koplak Yo Band di Kompasiana. Komunitas ini adalah komunitas yang menarik. Tentu saja diisi oleh orang-orang yang eksentrik. Bertelinga tebal dan tentu saja tingkatan "imannya" di Kompasiana sudah cukup tinggi. Mereka kerap tidak peduli apakah tulisannya nangkring di kolom Headline atau terrekomendasi yang penting bisa tetap berbagi dan tertawa bersama.

Tulisan-tulisan yang membuat saya tertarik pada komunitas Koplak Yo Band adalah tulisan uni Desy. Dia begitu jeli merekam peristiwa koplaknya. Dari peristiwa sedih yang bikin ngakak hingga peristiwa menjengkelkan yang tentu saja bikin terbahak-bahak. Saya sempat mendorongnya untuk membukukan tulisannya. Membaca tulisannya seperti membaca buku komedi karya Radityadika si Kambing Jantan.

Selain tulisan uni Desy, saya juga membaca beberapa tulisan-tulisan koplak lain seperti tulisan mbak Yayat, uda Erick, mas Alek, Babeh Helmi, mbak Dina, mas Joko dan beberapa member lainnya yang tidak kesemua namanya saya ingat dengan baik. Yang jelas ciri tulisan mereka adalah komentarnya lebih banyak dibandingkan hits pembacanya hehehehe. Saking aktifnya berkomentar dan nimbrung bersama.

Mas Isjet menyambut dengan baik usulan saya. Saya juga tidak melulu menulis hal yang serius di Kompasiana. Malah saya lebih menikmati tulisan-tulisan koplak yang diambil dari kisah sehari-hari. Membacanya membuat saya merasa rileks dan semangat kembali untuk bekerja.

Saya pernah menulis tulisan koplak dan mendapatkan sambutan cukup hangat. Hanya saja saya belum di orientasi menjadi anggota Koplak Yo Band hehehe. Perlu kreatifitas dan keterampilan tersendiri agar tulisan kita bisa dinikmati para Koplakers, dan hal itu tentu bukan hal yang mudah. Ujiannya susah. Harus menaklukkan raja Tuyul hahaha.

Sesaat setelah itu saya melihat karya mas Junanto, Shocking Japan, di meja mas Isjet. Membacanya beberapa lembar membuat saya lebih bermotivasi untuk segera menulis buku. Buku Shocking Japan di tulis dengan sangat menarik dan apik. Apalagi ada beberapa karikatur lucu yang menghiasai beberapa tulisan sebagai illustrasi. Saya mulai mengingat-ngingat kembali beberapa Kompasianers yang sudah menelurkan buku seperti Om Jay, pak Johan Wahyudi, mbak Christine Damayanti, Sukangeblog, dokter Posma dan beberapa kompasianer lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

"Tinggal nunggu buku dari Pamulang nih!" seru mas Isjet.

"Insya Alloh mas, saya masih nulis secara random di Kompasiana. Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa menulis satu tema yang bisa dijadikan sebuah buku. (Amin)" jawab saya sekenanya. Padahal ngeles aja biar disangka ikutan keren dan beken hahahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun