Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Silaturrahmi ke Kantor Kompasiana dan Markom

3 Oktober 2012   05:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Admin Kompasiana (dok.pribadi)

[caption id="" align="aligncenter" width="551" caption="Bersama Admin Kompasiana (dok.pribadi)"][/caption]

Menembus dinginnya udara Tangerang Selatan tak menyurutkan niat saya untuk datang ke kantor Kompasiana di Palmerah, Jakarta (2/10). Sore itu memang awan sangat gelap. Semula saya ingin segera ke Palmerah sepulang sekolah di bilangan Serpong, Tangerang Selatan. Namun, kondisi cuaca yang kurang bersahabat mengurungkan niat saya.

Saya kembali dulu ke rumah untuk mengantar istri saya dan menyimpan laptop yang selalu tersimpan dalam tas. Meskipun saya memiliki jas hujan tapi saya tidak mau nekat menembus pekatnya hujan di beberapa bagian. Sore itu istri saya pun sampai harus membatalkan jadwal privatnya karena hujan yang cukup deras di Pamulang.

Setelah sampai di rumah saya bergegas berganti pakaian dan melaksanakan sholat ashar. Setelah itu saya berpamitan untuk segera ke Palmerah. Sedikit tertahan karena si kecil merengek minta di ajak.

Kondisi lalu lintas seusai hujan memang biasanya macet. Melewati Jalan Ir.H. Juanda, Ciputat saya sudah disambut oleh kemacetan dari depan UIN, Ciputat hingga Pasar Jumat. Melewati arteri Pondok Indah dengan perasaan senang karena tujuan yang di tuju sudah semakin dekat.

Perasaan senang yang meletup-letup beberapa saat tertunda karena saya benar-benar terjebak dalam kemacetan mulai dari Gandaria hingga berhenti di Simprug. Beberapa motor sepertinya sudah tak sabar saling mengdahului.

Akhirnya perjuangan panjang itu terbayar sudah setelah sampai di depan kantor Kompas, Palmerah. Disambut angin yang berhembus menusuk kulit dari sela-sela jas hujan yang semakin kering karena di terpa angin. Cuaca daerah Palmerah sangat bertolak belakang dengan Pamulang. Palmerah hanya di basahi gerimis beberapa saat.

Kemudian saya menghubungi mas Dieki yang biasanya mengurus hadiah. Mas Dieki sudah saya anggap sebagai teman sendiri karena beberapa kali memang selalu bertemu dengannya saat mengambil hadiah. Kami mulai akrab setelah bertemu di Kota Tua (Alfamart) dan saat gelaran acara tes drive Nissan Evalia ke Bandung. Bersama mas Nurul, Mas Hazmi Srondol dan juga mas Harris Maulana.

Meski saya seorang guru, tetap saja bahasa gaul Jakarta "elu gue" jadi bahasa yang kami gunakan. Mas Dieki pun sudah tidak canggung lagi, tidak seperti saat pertama kali bertemu. Kalau murid-murid saya tahu saya suke ber "elu-gue", bisa-bisa saya di jewer ramai-ramai sekelas hehehe.

Saya langsung mendatangi kantor Markom yang juga merupakan kantor Kompasiana. Keduanya hanya dipisahkan oleh sekat. Setelah ngobrol dengan mas Dieki tentang beberapa dan mengambil hadiah review tes drive Nissan Evalia hal, kemudian saya pamit pulang.

[caption id="" align="aligncenter" width="551" caption="Bersama Admin Kompasiana dan Mas Dieki (dok.pribadi)"]

Bersama Admin Kompasiana dan Mas Dieki (dok.pribadi)
Bersama Admin Kompasiana dan Mas Dieki (dok.pribadi)
[/caption]

Saat keluar mas Dieki menawarkan saya untuk masuk ke ruangan Kompasiana. Saya disambut hangat oleh mas Isjet. Selain ada mas Isjet, saat di puntu masuk saya sudah bertemu mas Nurul, salah satu admin Kompasiana dan mas Ai dari Markom juga. Belakangan saya baru kenal juga mbak Mel selain mbak Nisa.

"Assalamualaikum, mana nih oleh-olehnya yang baru pulang dari USA?" sapa saya sambil menepuk pundaknya. Kelihatannya mas Isjet sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya karena kedatangan saya tidak disadarinya.

"Alhamdulillah ini ada saya yang ganteng" timpal mas Isjet. Kemudian kami tertawa bersama.

Beberapa saat kemudian kami bicara ngalor ngidul. Mulai dari proyek 1000 artikel Kompasiana hingga usulan saya untuk membukukan tulisan komunitas Koplak Yo Band di Kompasiana. Komunitas ini adalah komunitas yang menarik. Tentu saja diisi oleh orang-orang yang eksentrik. Bertelinga tebal dan tentu saja tingkatan "imannya" di Kompasiana sudah cukup tinggi. Mereka kerap tidak peduli apakah tulisannya nangkring di kolom Headline atau terrekomendasi yang penting bisa tetap berbagi dan tertawa bersama.

Tulisan-tulisan yang membuat saya tertarik pada komunitas Koplak Yo Band adalah tulisan uni Desy. Dia begitu jeli merekam peristiwa koplaknya. Dari peristiwa sedih yang bikin ngakak hingga peristiwa menjengkelkan yang tentu saja bikin terbahak-bahak. Saya sempat mendorongnya untuk membukukan tulisannya. Membaca tulisannya seperti membaca buku komedi karya Radityadika si Kambing Jantan.

Selain tulisan uni Desy, saya juga membaca beberapa tulisan-tulisan koplak lain seperti tulisan mbak Yayat, uda Erick, mas Alek, Babeh Helmi, mbak Dina, mas Joko dan beberapa member lainnya yang tidak kesemua namanya saya ingat dengan baik. Yang jelas ciri tulisan mereka adalah komentarnya lebih banyak dibandingkan hits pembacanya hehehehe. Saking aktifnya berkomentar dan nimbrung bersama.

Mas Isjet menyambut dengan baik usulan saya. Saya juga tidak melulu menulis hal yang serius di Kompasiana. Malah saya lebih menikmati tulisan-tulisan koplak yang diambil dari kisah sehari-hari. Membacanya membuat saya merasa rileks dan semangat kembali untuk bekerja.

Saya pernah menulis tulisan koplak dan mendapatkan sambutan cukup hangat. Hanya saja saya belum di orientasi menjadi anggota Koplak Yo Band hehehe. Perlu kreatifitas dan keterampilan tersendiri agar tulisan kita bisa dinikmati para Koplakers, dan hal itu tentu bukan hal yang mudah. Ujiannya susah. Harus menaklukkan raja Tuyul hahaha.

Sesaat setelah itu saya melihat karya mas Junanto, Shocking Japan, di meja mas Isjet. Membacanya beberapa lembar membuat saya lebih bermotivasi untuk segera menulis buku. Buku Shocking Japan di tulis dengan sangat menarik dan apik. Apalagi ada beberapa karikatur lucu yang menghiasai beberapa tulisan sebagai illustrasi. Saya mulai mengingat-ngingat kembali beberapa Kompasianers yang sudah menelurkan buku seperti Om Jay, pak Johan Wahyudi, mbak Christine Damayanti, Sukangeblog, dokter Posma dan beberapa kompasianer lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

"Tinggal nunggu buku dari Pamulang nih!" seru mas Isjet.

"Insya Alloh mas, saya masih nulis secara random di Kompasiana. Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa menulis satu tema yang bisa dijadikan sebuah buku. (Amin)" jawab saya sekenanya. Padahal ngeles aja biar disangka ikutan keren dan beken hahahaha.

Tak terasa adzan maghrib pun berkumandang. Kemudian kami sholat maghrib berjamaah. Mas Isjet menjadi imamnya dan saya menjadi makmum. Beruntunglah surat-surat yang dibaca mas Isjet tidak panjang ehehehe.

Setelah sholat kemudian saya kembali bergabung besama admin Kompasiana lainnya. Terlihat mas Nurul dan mbak Nisa tengah menyiapkan bahan freez yang sepertinya sudah siap cetak. Saya lupa kapan pertama kali bertemu mbak Nisa. Tapi, waktu pertama kali pertemu mas Isjet saya masih ingat. Saat itu saya bertemu mas Isjet pada acara blogshop Kompasiana berbarengan dengan IIMS dua tahun lalu di Kemayoran. Saat itu juga saya bertemu kang Pepih dan sempat berfoto dengan keduanya. Sedangkan mas Nurul saat buka puasa tahun lalu di Central Park. Dan baru bertemu mas Dieki tahun 2012 saat memenangi lomba review Film Negeri Lima Menara.

Setelah berfoto bersama, saya lalu pamit. Dan saya mendengar kabar gembira bahwa salah satu admin Kompasiana mas Rob Januar akan melangsungkan resepsi pernikahan pada tanggal 20 Oktober 2012 di Yogyakarta. Wah saya ucapkan selamat ya mas Rob. Semoga langgeng dan cepat diberi momongan.

Saya juga akan menunggu undangan pernikahan dari mas Nurul, mas Dieki, dan mbak Nisa :). Oh ya salam kenal juga buat mbak Mel :) nanti kapan-kapan kita foto barengan lagi ya :p

Salam Hangat

http://gurubimbel.tumblr.com

@gurubimbel

Belum di sponsori @KoplakYoBand ;p

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun